Kriminalitas

Gara-Gara Tak Dilibatkan Dalam Proyek, Wakil Bupati Ancam Bunuh Bupati dan Keluarganya

Baru-baru ini Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku ia bersama keluarga diancam dibunuh oleh wakil bupatinya, Firdaus.

Editor: nurhayati
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM--Dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah sering kali hubungan  antara kepala daerah dengan wakilnya tak harmonis.

Bahkan malah bersitegang akibat tidak adanya koordinasi kedua pihak sehingga menyebabkan jalannya roda pemerintahan oleng.

Hubungan tak harmonis ini terjadi pada Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dengan Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus.

Baru-baru ini Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku ia bersama keluarga diancam dibunuh oleh wakil bupatinya, Firdaus.

Fakta Baru Pembunuhan Jasadnya Dimasukkan ke Dalam Kardus, Pelaku Eks Narapidana Asimilasi COVID-19

Menurut Shabela, ancaman pembunuhan itu dilontarkan wakilnya saat dia sedang menggelar rapat dengan sejumlah dinas di ruang tamu Pendopo Bupati terkait penanganan virus corona dan bencana banjir pada Rabu (13/5/2020) malam.

"Saya tidak tahu kenapa, saat kami sedang rapat membahas masalah bencana banjir bandang dan Covid-19, tiba-tiba Saudara Firdaus datang dan berteriak dengan kata-kata tidak pantas," katanya, Kamis (14/5/2020).

"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan, lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela.

Karena adanya ancaman serius itu, ia berencana melaporkan wakilnya tersebut ke polisi. "Siapa yang terima ada yang datang tidak sopan.

Memaki-maki dan mengancam bunuh?" kata Shabela.

Sementara secara terpisah, Wakil Bupati Aceh Firdaus mempersilakan bupati tersebut untuk melaporkannya ke polisi.

Dia dengan tegas mengaku siap menghadapinya. "Silakan, saya siap menghadapi. Namun, saya juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar dari kasus ini," kata Firdaus.

Istri Hakim Terjebak Cinta Terlarang, Berzina di dalam Mobil dan Terlibat Pembunuhan Suami Sendiri

Firdaus mengatakan, alasannya emosi saat itu karena selama ini merasa tak dianggap kedudukannya sebagai Wakil Bupati.

"Saya tidak ingat ada mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi mengancam. Namun, saya meluapkan kekesalan saya kepada Bupati, karena merasa tidak dihargai sebagai wakilnya," kata Firdaus.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (Tengah) saat berada diruang Pendopo Bupati Aceh Tengah.
Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (Tengah) saat berada diruang Pendopo Bupati Aceh Tengah. (KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP)

Tak dilibatkan proyek Rp 17 miliar 

Firdaus mengaku tidak bisa menahan emosi lantaran proyek senilai Rp 17 miliar yang dikerjakan sejumlah instansi tak melibatkan dirinya.

"Ini kegiatan Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru, tidak ada koordinasi dengan saya selaku wakilnya. Ini kan tidak pantas," sebut Firdaus.

Keluarga Korban Pembunuhan di Desa Belilik: Kami Harap Tersangka Dihukum Seberat Mungkin

Selain masalah proyek, ia menilai Shabela juga ingkar janji terhadap komitmennya saat maju mencalonkan diri sebagai pasangan kepala daerah.

"Kita punya komitmen tertulis dan tidak tertulis saat kita calon sampai saat baru menjabat. Saya rasa komitmen tertulis itu sudah dibuang oleh dirinya (Shabela)," kata Firdaus.

"Ada beberapa dinas yang kewenangannya menjadi kewenangan saya, ada sekitar delapan dinas. Namun, ternyata tidak sesuai kesepakatan," kata Firdaus.

(Kompas.com/Kontributor Takengon, Iwan Bahagia,/Editor : Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Dilibatkan dalam Proyek Rp 17 Miliar, Wakil Bupati Aceh Tengah Ancam Bunuh Bupatinya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved