LIPUTAN KHUSUS

Ivon Tak Tertular Meski Sempat Minum Lewat Pipet Bekas Penderita Covid-19

Mikron memastikan, dari kasus Pendeta Daniel ini semuanya sudah clear. Semua pihak yang pernah kontak juga sudah dinyatakan clear.

BangkaPos
PRINT: Bangka Pos cetak edisi Selasa (9/6/2020) 

TOBOALI, BANGKAPOS.COM - Bangka Pos mencoba melakukan penelusuran terkait dengan kasus corona pertama yang terjadi di Bangka. Data awal yang dipegang Bangka Pos, kasus pertama covid-19 di Bangka ini dialami oleh Daniel Antonius (72), seorang pendeta di Toboali, Bangka Selatan.

Dari kasus Daniel ini, Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Babel melakukan tracking terhadap 38 orang yang diketahui berinteraksi langsung dengan Daniel. Mereka semuanya dilakukan pengecekan kesehatan sesuai dengan protokol penanganan covid-19.

“Dari kasus tersebut, kita telah melakukan tracking terhadap 38 orang yang pernah kontak dengan pasien. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, satu orang yaitu istrinya sempat terpapar covid-19,” kata Mikron Antariksa, Ketua Sekretarit Puskodalops Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Sabtu (6/6).

Mikron memastikan, dari kasus Pendeta Daniel ini semuanya sudah clear. Semua pihak yang pernah kontak dengan yang bersangkutan, juga sudah dinyatakan bebas dari paparan virus.

“Hanya istri beliau yang sempat dinyatakan positif sehingga harus menjalani karantina selama 22 hari di Balai Karantina. Namun sudah sejak lama dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumahnya di Toboali. Jadi terkait dengan kasus ini semuanya sudah clear,” imbuh Mikron.

Kasus pendeta Daniel ini menjadi anomali ketika dibandingkan dengan pemberitaan selama ini, dimana virus ini dianggap mudah menular. Membuktikan informasi tersebut, Bangka Pos melakukan penelusuran langsung dan menemui sejumlah pihak yang terkait dengan kasus Pendeta Daniel.

Diantar oleh Moses Antonius (39) anak dari Pendeta Daniel, Bangka Pos diajak menuju ke rumah Pendeta Daniel yang tak lain adalah ayah kandung dari Moses, Minggu (7/6).

Berada persis di samping gereja GPdI Toboali, Jalan Sudirman Dalam, Bangka Pos dipersilakan masuk ke sebuah rumah dua lantai. “Di rumah inilah papa (pendeta Daniel) tinggal bersama ibu dan kakak pertama kami. Rumah ini dihuni oleh enam orang,” kata Moses sambil mempersilakan Bangka Pos masuk.

Di ruang tamu, Ribkha Salim (72) ibunda Moses yang duduk di sofa panjang berwarna putih tampak melemparkan senyum menyambut kedatangan Bangka Pos. “Mari silakan duduk,” kata Ribkha Salim.

Ribkha Salim adalah istri dari Pendeta Daniel Antonius yang pada akhirnya menjadi satu-satunya orang yang berstatus terpapar virus corona bersama dengan suaminya, Pendeta Daniel.

Ribkha Salim sempat dikarantina selama 22 hari di Balai Karantina Provinsi. Selama masa karantina tersebut, Ribkah Salim harus menjalani empat kali sweb. Dua kali sweb dinyatakn positif dan dua kali sweb terakhir hasilnya negatif.

Setelah dua hasil sweb negatif inilah, ia kemudian dinyatakan sembuh, meski untuk pulang dari wisma Karantina ia harus menunggu beberapa hariu kemudian lantaran alasan pemulihan kesehatan.

“Tapi sejak dibawa ke Karantina, hingga saya boleh pulang, saya tidak mengalami sakit apapun. Saya sehat-sehat saja,” kat Ribkah.

Moses membenarkan bahwa dari kasus ayahnya, ibunya merupakan satu-satunya orang yang akhirnya divonis terpapar virus covid-19. Moses menduga, ibunya bukan terpapar virus dari ayahnya saat di Tobolai, tetapi sama-sama terpapar saat bersama dengan ayahnya mengikuti adara reuni di Jakarta.

Dugaan ini disampaikan Moses lantaran seluruh keluarga besar pernah berinteraksi erat dengan Daniel Antonius di rumah dan tidak ada satupun yang terpapar virus. “Sempat Bang Heri Tendean (menantu) reaktif saat dilakukan rapid tes dan ikut diisolasi. Namun tidak sekalipun hasil sweb dinyatakan positif,” imbuh Moses.

Halaman
123
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved