Ledakan di Lebanon

Menelusuri Bahan Peledak yang Merobek Beirut Lebanon, Apa Itu Amonium Nitrat

Penyebab ledakan itu tidak segera jelas. Para pejabat menghubungkan ledakan itu dengan sekitar 2.750 ton amonium nitrat

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Anwar AMRO / AFP
Sebuah pandangan menunjukkan setelah ledakan kemarin di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 5 Agustus 2020. Tim penyelamat bekerja sepanjang malam setelah dua ledakan besar merobek pelabuhan Beirut, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai ribuan orang, ketika mereka menghancurkan bangunan di seberang ibukota Libanon. 

George Kettaneh, kepala Palang Merah Lebanon, mengatakan sedikitnya 100 orang terbunuh dan lebih dari 4.000 luka-luka dalam ledakan besar di Beirut pada hari Selasa.

Kettaneh menambahkan jumlah korban bisa bertambah lebih jauh, dan Palang Merah berkoordinasi dengan kementerian kesehatan untuk mengambil mayat korban karena rumah sakit kewalahan.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Rabu mengkonfirmasi kematian seorang warga Australia setelah ledakan besar-besaran melanda ibukota Lebanon, Beirut.

"Hati kami tertuju pada semua yang ada di Libanon dan di Beirut khususnya saat ini," katanya, seraya menambahkan bahwa kedutaan Australia telah terkena dampak yang signifikan.

Para pejabat mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah ketika para pekerja darurat menggali reruntuhan untuk mencari para korban. (*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved