Kronologi Klinik Aborsi Digerebek, 175 Pasien Gugurkan Janin Tiap Bulan, Setahun 2.638 Orok Dibunuh
Sesuai catatan yang ada, penyidik tercatat 2.638 pasien yang menggugurkan kandungannya. Diperkirakan selama 15 bulan beroperasi
Kasus yang diungkap ini adalah kasus menarik dan yang pertama, karena belum pernah ada aborsi dilakukan di hotel oleh tenaga kesehatan.
Sebelum membongkar praktik aborsi ilegal, polisi mendapat laporan dan langsung menindaklanjutinya.
"Kami mendapat laporan 19 Maret 2020. Laporan itu dari salah satu rumah sakit bila ada pasien mencurigakan. pasien tersebut diduga habis menjalani persalinan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ardian Satrio Utomo, Minggu (5/4).

Beberapa hari berselang, polisi mendapat identitas pasien perempuan tersebut. Unit PPA kemudian datang dan menginterogasinya.
"Dari hasil interogasi terungkap, proses aborsi itu menggunakan jasa tenaga kesehatan," paparnya.
Ardian mengungkapkan, proses aborsi dilakukan di salah satu hotel.
Lokasi aborsi diketahui usai polisi menginterogasi seorang tenaga kerja. Polisi telah mengamankan seorang tenaga kesehatan itu.
Diketahui, perempuan muda yang melakukan aborsi itu tinggal di daerah Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya.
Sedangkan perempuan tenaga kesehatan yang melakukan aborsi tinggal di wilayah Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya.
"Kekasihnya juga sudah kami tangkap. Dari pengakuannya, jenazah janin dimakamkan di salah satu wilayah di Jalan Ir Soekarno (MERR)," ungkapnya.
Saat ini, polisi masih mendalami dan mengembangkannya.
Itu agar mengetahui lebih jelas praktik aborsi yang dilakukan tenaga kesehatan itu.
"Hasil pemeriksaan sementara terungkap, tenaga kesehatan itu sudah banyak menerima pasien yang minta janinnya digugurkan. Detail kasus dan perkembangannya akan kami sampaikan lagi," pungkasnya. (Danendra Kusumawardana)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Bongkar Klinik Aborsi di Jakarta Pusat, Temukan Catatan 2.638 Pasien dalam 15 Bulan