Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam, Paracetamol atau Ibuprofen?

Demam adalah salah satu mekanisme tubuh ketika bereaksi terhadap sesuatu yang dianggap tidak normal, misalnya infeksi virus atau bakteri

Editor: suhendri
Freepik
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM – Demam sebenarnya bukanlah suatu penyakit.

Demam adalah salah satu mekanisme tubuh ketika bereaksi terhadap sesuatu yang dianggap tidak normal, misalnya infeksi virus atau bakteri.

Tubuh menaikkan suhu untuk membunuh kuman penginfeksi.

Seperti diketahui, bakteri dan virus tidak tahan terhadap panas.

Demam juga merupakan salah satu cara alami mengaktifkan sistem pertahanan tubuh.

Demam membuat sel-sel darah putih lebih aktif dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.

Jadi, demam sebetulnya punya fungsi yang baik bagi kesehatan.

Melansir Mayo Clinic, untuk penyakit yang tidak berbahaya, demam yang menjadi gejalanya tidak perlu diobati.

Jika setiap kali demam, seseorang minum obat penurun panas, hal itu sama saja dengan menghentikan kerja tubuh dalam melawan kuman dan meningkatkan imunitas.

Dengan begitu, pada kondisi tertentu saja obat demam perlu diberikan.

Misalnya, jika dibiarkan saja, demam berpotensi menyebabkan risiko buruk, seperti dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan kejang (demam sangat tinggi).

Pada bayi, obat demam sebaiknya baru diberikan ketika mereka rewel dan kurang istirahat.

Apabila anak demam dengan kondisi yang masih tampak nyaman, tindakan yang sebaiknya dilakukan hanya observasi.

Hal itu dilakukan sampai suhu turun dengan sendirinya dan tidak perlu diberikan obat penurun panas.

Tepat memilih obat demam

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved