Pendaki Bukit Maras Hilang

Diguda Tersesat, Pendaki Gunung Maras Bangka Hilang, Lakukan Tips dan Cara Ini Supaya Tak Tersesat

Berkaca dari berbagai insiden yang menimpa pendaki di gunung, tidak ada salahnya untuk belajar cara agar tidak tersesat di gunung

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
bangkapos.com/Yuranda
Bukit Maras. Foto diambil Sabtu (4/7/2020) 

Diguda Tersesat, Pendaki Gunung Maras Bangka Hilang, Lakukan Tips dan Cara Ini Supaya Tak Tersesat

BANGKAPOS.COM - Mendaki gunung bukan sekadar aktivitas menyenangkan nan mudah. Butuh berbagai persiapan mulai dari peralatan sampai wawasan yang cukup sebelum seseorang mendaki.

Berkaca dari berbagai insiden yang menimpa pendaki di gunung, tidak ada salahnya untuk belajar cara agar tidak tersesat di gunung dan langkah yang harus dilakukan jika sampai tersesat.

Berikut tips jika tersesat di gunung dari anggota senior Mapala UI, Adi Seno:

1. Persiapan matang

Jangan lupakan riset sebelum mendaki gunung. Tak hanya medan pendakian tetapi juga cuaca. Mengenali teman perjalanan termasuk riwayat penyakit, pola komunikasi juga tak kalah penting. Usahakan mendaki dengan sistem jalan leader, middle, sweeper agar tidak terpisah dari rombongan.

Perlengkapan standar pendakian, logistik makanan dan air, pemetaan jalur, dan estimasi waktu juga jadi hal dasar yang penting dalam mendaki gunung. Jangan lupa latihan fisik agar tubuh mudah beradaptasi di medan gunung.

2. Jangan panik bila tersesat

Jika pada akhirnya dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan masih tersesat maka Adi mengatakan hal wajib yang dilakukan adalah jangan panik.

"Tetap tenang dan berkepala dingin," kata Adi

Sebab Banyak pendaki yang 'membabi-buta' mencari arah atau jalan keluar saat tersesat, berakir semakin tersesat.

3. Kembali ke titik awal atau puncak

Pilihan kembali ke titik awal atau langsung ke puncak gunung dapat menjadi alternatif bagi yang tersara.

"Tergantung kita sudah sampai mana, lebih dekat yang mana. Dengan begitu, tim SAR lebih mudah menemukan kita. Besar kemungkinan kita bertemu orang lain juga," jelas Adi.

4. Jika malam sudah tiba

Jika hari mulai gelap dan Anda masih tersesat, carilah ruang terbuka untuk beristirahat. Adi Seno memaparkan, tempat terbuka dan datar lebih aman untuk tempat menginap.

"Kalau bisa beri tanda berupa susunan batu atau kayu berbentuk nama, agar bisa ditemukan dari udara," tambahnya.

5. Saat perbekalan habis

Carilah daun-daun muda untuk dimakan. Sebelum mendaki, riset mengenai jenis hutan dan aneka vegetasi di gunung yang akan didaki sangat penting. Sehingga pendaki dapat mengetahui jenis daun mana yang bisa dimakan.

"Carinya daun yang muda, agar lebih mudah dicerna. Jangan sembarangan makan buah, karena tidak semua buah-buahan aman. Pernah ada cerita, seorang petualang di Australia, meninggal karena makan buah yang biasa dimakan orang Aborigin," kisah Adi Seno.

6. Perhatikan tanda tanda alam

Saat mendaki pastikan selalu membawa kompas dan belajarlah cara membaca kompas sebelum mendaki. Pendaki juga dapat belajar mengenai tanda-tanda alam. Misal, jika bertemu pepohonan yang ditumbuhi lumut, berarti kemungkinan besar Anda sedang menghadap timur.

"Kalau malam hari melihat bintang paling terang, itu arah utara. Dan masih banyak tanda-tanda alam lainnya untuk dipelajari sebelum pendakian," tambah Adi Seno.

Selain itu gunakan 7 Cara Ini

Gunakan jalur resmi.

Jangan mendaki seorang diri dan berangkatlah bersama orang yang berpengalaman. ...

Manfaatkan GPS.

Lakukan riset tentang jalur pendakian.

Selalu bersama rombongan.

Mendakilah di siang hari.

Ukur kemampuan diri.

Pendaki Hilang

Sebelumnya Satu dari empat orang pendaki di Bukit Maras, Desa Berbura, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) dilaporkan hilang.

Pendaki bukit Maras tersebut diduga tersesat, pada Minggu (6/9/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Adapun pendaki yang tersesat tersebut diketahui bernama M Hermansyah Putra, (35) warga Palembang, yang berdomisili di Perum Mutia Indah Kejora, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah ( Bateng ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ).

Kepala Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang (Basarnas Babel), Fazzli mengatakan, informasi tersebut didapat dari Camat Bakam, Kabupaten Bangka, Imran yang menyebutkan, satu dari empat pendaki gunung maras hilang, atas nama M Hermansyah Putra (35).

"Benar ada orang yang hilang diduga tersesat di Gunung Maras, saat ini sudah dibentuk tim gabungan (timgab) untuk melakukan pencarian, terhadap korban tersebut," ujar Fazzli, Minggu (6/9/2020).

Disebutkan, korban bersama ketiga temannya yakni Sarefi, Satria, dan Rusban mulai mendaki ke Gunung Maras, Minggu (6/9/2020) sekitar pukul 10.00 WIB, hingga 15.00 WIB.

Sebelum mencapai puncak tepatnya di Pos kedua, Ketiga temanya memutuskan untuk kembali ke bawah, sedangkan Hermansyah melanjutkan pendakian ke Puncak Gunung Maras.

Hingga pukul 17.35 WIB, Hermansyah belum juga turun ke bawah dan akhirnya warga sekitar memutuskan untuk menyusulnya.

Namun, hingga pukul 20.45 WIB warga tidak menemukan korban yang diduga tersesat itu.

"Kami membuka Operasi SAR Gabungan yang melibatkan satu Tim Rescue Pangkapinang, Polsek Dalil, Aparat Desa Dalil dan Masyarakat Setempat, mencari korban di ketinggian 663 mdpl," ucapnya.

"Timgab sudah diberangkatkan ke tempat kejadian untuk melaksanakan pencarian korban tersebut," ucapnya

(Bangkapos.com/Yuranda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved