Cerita Celana Dalam, dari Celana Dalam Bekas Rp 115 Juta hingga Penangkal Selingkuh dan Roh Jahat

Tak ada yang menyangka, jika sebuah celana dalam kumal ini bisa laku Rp 115 Juta. Ya, itulah harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan celana...

gaebler.com via Tribun Jakarta
ilustrasi celana dalam 

BANGKAPOS.COM -- Tak ada yang menyangka, jika sebuah celana dalam kumal ini bisa laku Rp 115 Juta. 

Ya, itulah harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan celana bekas ini. 

Di balik harganya yang sangat mahal, ternyata celana dalam tersebut milik sosok terkenal tahun 1940-an. 

Meski sudah kumal, celana dalam bekas ini justru menjadi rebutan.

Bahkan, celana dalam bekas itu laku dengan harga fantastis. 

Manfaat Tidur Tanpa Celana Dalam Bagi Pria dan Wanita Menurut Ahli, Lebih Sehat?

Gadis Belia Dikurung Ayah Tiri di Kamar, Jawaban Polos Sang Putri Bikin Ibunya Meradang

Mewahnya Rumah Dewi Perssik Senilai Rp 28 M, Tetanggaan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan

Adapun hal itu semua tak lepas dari simbol misterius yang terukir di celana dalam tersebut.

Teknologi baru pembuatan celana dalam  (IST)
Teknologi baru pembuatan celana dalam (IST)

Ada Simbol dan Berwarna Ungu

Simbol tersebut rupanya adalah tanda yang dibuat oleh pemiliknya yang ternyata bukan orang sembarangan, yakni Eva Braun.

DIketahui, Eva Braun adalah istri dari pimpinan Partai Nazi, Adolf Hitler.

Dilansir Sosok.ID dari Mirror, celana dalam itu laku terjual 6.000 pound sterling (sekitar Rp 115 juta).

Padahal, sebelumnya benda itu diperkirakan hanya akan laku di harga 800 pound sterling (sekitar Rp 15 juta).

Namun, banyaknya kolektor yang menginginkan benda tersebut membuat harganya melesat naik.

Celana dalam berwarna ungu dengan inisial nama Braun yang tertulis di bagian depannya itu pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Amerika.

Sosok Kim Hanbi, Seorang Rapper hingga Masuk Deretan Direktur Eksekutif Agensi IOK Company

Tentara itu menemukan celana dalam itu di bunker terbengkalai di samping rumah Berghof Hitler di Pegunungan Alpen Bavaria.

Setelah Perang Dunia II berakhir, prajurit itu membawanya ke AS dan berpindah tangan dua kali sebelum akhirnya jatuh ke tangan seorang kolektor asal Inggris.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved