Mengenal Fakta Bunga Edelweis, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik yang Semakin Langka
Bunga edelweis merupakan salah satu tumbuhan yang dinilai langka dan dilindungi Undang-Undang. Bagi pelanggar yang nekat memetiknya akan dikenai...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
Sempat diperjualbelikan

Mirisnya, populasi bunga edelweis kian berkurang lantaran keberadaannya sering diusik oleh pendaki yang jahil.
Keindahan edelweis membuat pendaki berulah memetik dengan seenaknya.
Tindakan ini pun berulang dari tahun ke tahun.
Mengutip Harian Kompas, 22 Juni 1994, ratusan pendaki Gunung Ciremai sebagian ada yang langsung ke puncak, dan sebagian ada yang mendirikan perkemahan.
Dari ratusan pendaki ini, hampir semua memetik bunga edelwis tersebut. Bahkan, mereka membiarkan rantingnya tetap patah.
• China Luncurkan Roket Lintasi Wilayah Kalimantan Timur & Jawa Timur, Bagaimana Jika Bawa Hulu Ledak?
Ramainya pendakian ini juga berdampak terhadap lingkungan alam di Gunung Ciremai.
Sebab, tindakan mereka dikhawatirkan mengancam kelestarian bunga edelwis di kawasan puncak gunung.
Pada Agustus 2004, bunga edelweis justru diperjualbelikan di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Penduduk setempat meyakini, bunga edelweis sudah hancur akibat dijamah terus oleh penjarah.
Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, 18 September 2004, di kawasan wisata Kawah Sikidang, Dieng, bunga edelweis diperdagangkan sebagai souvenir.
Bunga langka itu dijual per paket seharga Rp 5.000 pada turis yang mengunjungi obyek wisata tersebut.
Adapun edelweis yang diperdagangkan, kebanyakan sudah dimodifikasi. Ada yang dijual polos, dan tidak sedikit bunga yang telah diberi pewarna, seperti disemprot warna merah, biru, hijau, dan kuning.
• Terungkap Perceraian Gisella Anastasia, Akui Menyesal Cerai dari Gading: Itu Keputusan yang Salah
Menurut sejumlah penduduk di Dieng, penjarah bunga edelweis melakukan aksinya saat mencari kayu atau sewaktu ke Gunung Prau untuk menanam pohon cemara.
Para penjarah mengambilnya tanpa memilih dan asal petik. Akibatnya, pemetikan tanpa seleksi itu menyebabkan banyak bunga yang rusak dan nyaris punah.