Gempa Sore Ini: Wilayah Tepa Maluku Tenggara Diguncang Gempa 5.6 SR, Tidak Berpotensi Tsunami

Wilayah Tepa, Maluku Tenggara diguncang gempa, Kamis (17/09/2020) pukul 17:32 WIB. Dilansir bangkapos.com dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan...

Tribun Timur
Ilustrasi Gempa 

BANGKAPOS.COM -- Wilayah Tepa, Maluku Tenggara diguncang gempa, Kamis (17/09/2020) pukul 17:32 WIB.

Dilansir bangkapos.com dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi di wilayah Tepa, Maluku Tenggara  tersebut berkekuatan Magnitudo 5.6 SR. 

Adapun BMKG mencatat pusat gempa Tepa, Maluku Tenggara ini berada pada titik koordinat 6.9 LS, 129.5 BT.

Menurut BMKG pusat gempa berada di 233 km Barat Laut Maluku Tenggara

Lindu yang berkekuatan magnitudo 5.6 SR dengan kedalaman 196 kilometer.

Sekda Saefullah Sempat Izin Pamit ke Pak Gub, Covid-19 Sebabkan Ia Gagal Bernapas hingga Meninggal

Lagi, Kota Pangkalpinang Tambah 10 Kasus Covid-19, Ini Kata Dokter Masagus Hakim

Bacaan Surat Yasin 83 Ayat, Arab dan Latin Lengkap dengan Terjemahan, Doa dan Keutamaannya

Berdasarkan laporan BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG, guncangan akibat gempa Kamis (17/09/2020) pukul 17:32 WIB ini dirasakan pada tempat ini:
  • II Saumlaki
  • II-III Sorong
  • II Manokwari

Rekaman CCTV Detik-detik Kecelakaan Wabup Erdi Tabrak Bripka Christin hingga Tewas, Mabuk Bawa Mobil

Sebagai informasi, Skala MMI (Skala Mercalli) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada 1902. Skala MMI lalu dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann pada 1931.

Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan juga di beberapa negara lain.

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik yang berhimpitan dan saling menekan, sehingga memungkinkan munculnya gempa.

Pada gempa berkekuatan 5,9 skala richter di Yogyakarta pada 27 Mei 2006, lebih dari 6000 orang meninggal dunia, puluhan ribu lainnya luka, dan ratusan ribu rumah rusak.

Terbayang betapa mengerikannya gempa bumi. Oleh karena itu kita sebaiknya mengerti langkah-langkah apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa, sesuai panduan Palang Merah Indonesia (PMI).

Pagi-pagi Militer Israel Serang Jalur Gaza Setelah Penandatanganan Kesepakatan UEA-Bahrain di AS

Kebiasaan waspada

- Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk rawan gempa atau tidak).

- Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat, atau cara-cara untuk mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.

- Di dalam ruangan tempat kamu berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.

- Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat kaca, tiang atau pilar, lemari, dan lain-lain.

- Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa terjadi seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain.

- Matikan kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.

Yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sosok Wakil Bupati Yalimo yang Mabuk Tabrak Polwan, Ternyata Anak Pejabat, Orang Berkuasa Pertama

Sebelum: Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

Ketahui alat yang harus ada di setiap tempat seperti Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air.

Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.

Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

Aurel Kegirangan, Ada Wajahnya di Video Klip Lagu Terbaru Atta: Kamu Sayang sama Aku Ya?

Nikita Mirzani Blak-blakan Akui Tak Masalah Kumpul Kebo, Ingin Dapat Anak dari Bule Tanpa Nikah

Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa bumi:  Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

(*/bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved