Virus Corona di Bangka Belitung
Keluarga Acin Kompak Pakai APD Lengkap Berangkat ke Solo, Jadi Sorotan Penumpang Bandara Depati Amir
Empat orang penumpang menggunakan baju alat pelindung diri (APD) hazmat berjalan menuju loket Check In di Bandara Depati Amir Pangkalpinang
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Empat orang penumpang menggunakan baju alat pelindung diri (APD) hazmat berjalan menuju loket Check In di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Tak hanya itu, mereka juga dilengkapi dengan masker dan face shield sebagai upaya penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Sontak aksi mereka ini berhasil mengalihkan pandangan beberapa para penumpang lain.
Pasalnya empat orang penumpang yang ternyata satu keluarga ini tentu terlihat berbeda dibandingkan penumpang yang lain dari kostum yang dikenakan.
• Kabar Terbaru Mikron Antariksa, Hasil Empat Kali Swab Masih Terinfeksi Covid-19
• Laeli Mengecat Rambut agar Tak Dikenal, Pelaku Mutilasi Rinaldi Harley Wismanu Terancam Hukuman Mati
• Pengakuan Dua Guru yang Doakan Muridnya Meninggal Viral di Tik Tok, Wali Murid Tak Terima
Setelah check in, sambil membawa koper berwarna merah dan tiga dus bawaan, mereka menuju ruang tunggu keberangkatan dan mengikuti pemeriksaan pada umumnya oleh petugas AVSEC.
Setelah bangkapos.com mengusut, Acin (50) warga Pangkalpinang yang menyandang tas hitam kecil ini berencana melakukan perjalanan menuju Solo.
Perjalanan ini dalam rangka bertemu sang anak yang ia rindukan, sebab sudah hampir 4 tahun tak berjumpa.
Dikisahkannya, alasan mengenakan baju APD hazmat ini karena disarankan anaknya yang merupakan satu dokter umum di Solo yang akan ditemuinya ini.
• Ramalan Zodiak Besok Sabtu 19 September 2020: Leo Pamer, Libra Mengabaikan Orangtua
• Sosok Wanita yang Mutilasi Rinaldy Harley Wismanu, Pacari Suami Orang Sambil Jualan
• Cara Menurunkan Berat Badan 23 Kilogram dalam Tiga Bulan dari Rina Gunawan
"Anak saya dokter, katanya kalau mau berangkat pakai baju ini. Kalau tidak, gak usah berangkat sebab rawan kondisinya. Tapi saya sudah lama tidak bertemu, kebetulan juga ada syukuran kecil-kecilan keluaganya jadi ingin datang," ujar Acin sambil sibuk mengemasi barangnya, usai melewati pemeriksaan, Jumat (18/9/2020).
Ia bersama suami dan dua anaknya pun mau mengikuti saran sang anak, demi mewaspadai agar tidak tertular Covid-19.
"Saya sebenarnya takut karena pandemi, tapi kalau menerapkan protokol kesehatan mungkin akan aman. Jadi ini kata anak saya kalau pakai baju gini, siapa tau bisa jadi contoh buat orang lain ketika mau bepergian," kata Acin.
Disebutkannya, baju hazmat ini bukan baju APD yang digunakan tim medis, ini baju kalau di luar Bangka ada dijual.
"Ini dikirim anak saya, di luar banyak yang jual. Bukan yang medis ini, ini juga dipakai gak panas dan ringan juga," tutur Acin.
Satu Pasien Covid-19 asal Muntok Meninggal
Satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial IS, Warga Mentok, Kabupaten Bangka Barat meninggal dunia pada, Jumat (18/9/2020).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Babel, Aswin menjelaskan data pasien yang terkonfirmasi positif dirawat di RSUD Sungailiat.
"Pekerjaanya buruh harian, kronologis masuk lewat IGD RSUD pada 16 September 2020 dengan keluhan batuk, demam disertai sesak nafas,"jelas Aswin kepada Bangkapos.com, Jumat (18/9/2020).

Dia menambahkan sekarang pasien dirawat di ruangan isolasi sakura RSUD Sungailiat.
"Kemudian rencana akan dikebumikan di pemakaman umum kebun Nanas Kecamatan Muntok secara protokol kesehatan, pada pukul 15.30 setelah sholat Ashar. Posisi Jenazah masih di RSUD Sungailiat tingal menunggu koordinasi dari Tim Gugus Covid-19,"ujarnya.
Sementara untuk Update kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga Kamis 17 September 2020 malam.
Dinyatakan selesai isolasi dan sehat/bebas Covid-19 sebanyak 246 orang, dalam isolasi/perawatan 56 orang dan kumulatif kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 305 orang.
Dengan detail sebaran sebagai berikut, Pangkalpinang, 126 orang, Bangka 81 orang, Bangka Tengah 20 orang, Bangka Barat 22 orang, Bangka Selatan 10 orang, Belitung 34 orang dan Belitung Timur 12 orang.
Gedung Karantina Hampir Penuh
Akibat mulai melonjaknya kasus positif Covid-19 di Provinsi Babel beberapa hari terkait, mengakibatkan mulai penuhnya gedung karantina Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) yang biasa diisi untuk menampung pasien terkonfirmasi Covid-19.
Dengan kondisi tersebut, saat ini Pemerintah Provinsi juga kembali mempersiapkan gedung asrama haji untuk menampung para pasien terkonfirmasi Covid-19
Selain itu, Pemerintah Provinsi Babel berencana akan memungut bayaran kepada pasien yang dikarantina.
Tujuannya untuk meningkatkan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.
"Ada peningkatan masyarakat terpapar Covid sekarang wisma BKPSDMD sudah penuh, sudah pinjam lagi asrama haji, ini terus meningkat kita harus paham. Babel ini perlu jadi perhatian terutama Kota Pangkalpinang karena kota ramai aktivitasnya padat," jelas Gubernur Babel Erzaldi Rosman, kepada bangkapos.com, Rabu (16/9/2020).
Erzaldi juga menyayangkan terkait disiplin masyarakat yang saat ini masih sangat rendah, sehingga memicu penyebaran Covid-19 kembali meningkat.
"Disiplin masyarakat kita sangat kurang, kita berencana merumuskan dirawat di wisma bayar. Karena APBD kita tergerus karena masyarakat tidak disiplin. Kita harus bersama-sama untuk disiplin pakai masker, jaga jarak, cuci tangan yang rajin, saya yakin bila itu dilakukan kita akan kembali hijau," tegasnya.
Kasi Kedaruratan dan logistik BPBD Babel, Aswin menjelaskan untuk daya tampung gedung karantina BKPSDMD sebanyak 60 kamar tersedia untuk mengkarantina pasien terkonfirmasi Covid-19.
"Hingga kemarin siang kalau tidak salah ada 45 pasien baik yang positif dan suspek, suspek ini biasanya hasil rapid test reaktif,"ujarnya.
Aswin menjelaskan dengan kapasitas kamar yang tersedia hanya 60 kamar, apabila terjadi lonjakan maka akan kembali menggunakan asrama haji.
"Yang positif ada 23 orang selebihnya yang suspek, sementara ini isolasi masih dilakukan di wisma karantina BKPSDMD masih ada 15 kamar yang tersisa. Sementara ini belum ke wisma haji, tapi kalau ada lonjakan pasien dan wisma BKPSDMD sudah full, akan disiapkan di wisma haji,"jelasnya
(bangkapos.com/Cici Nasya Nita/Riki Pratama)