Tos Tangan Dua Gubernur Terjadi di Babel, Kesepakatan Titik Jembatan Bahtera Hingga Studi Kelayakan
Dua Gubernur Setujui Titik Lokasi Pembangunan Jembatan Bangka-Sumatera, di Sini Lokasinya
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
"Kita sudah pada tahap FS (studi kelayakan--red), DED dan bahkan timbul tiga opsi alternatif titik oprit masing-masing. Ini adalah peristiwa penting bagi Sumsel dan Bangka, kita sudah sepakat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperdekat jarak silaturahmi dengan cara membangun jembatan angkutan darat," kata Herman.
Dia menambahkan, dengan telah adanya kesepakatan tersebut diharapkan bisa saling memanfaatkan sehingga mempercepat melakukan perkembangan ekonomi.
"Yang paling penting sudah sepakat bahwa di Sumatera Selatan di Desa Tanjung Tapak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, ke Desa Sebagin Bangka Selatan," ucapnya.
"Mudah-mudahan akan menjadi semangat baru bagi pelaku usaha, baik dari Sumsel dan Bangka, bahkan dari luar negeri. Karena seperti kita ketahui sumber daya alam di Bangka nyata dan terkenal, begitu juga di Sumatera Selatan, segera dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi dan kesejahteraan," lanjut Herman.
Noviar Sebut Ada Faktor Keuntungannya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Noviar Ishak mengatakan, Provinsi Babel telah rampung menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam rencana pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bangka dengan Sumatera Selatan (Jembatan Bahtera).
"Babel sudah siap, lokasi sudah ada, termasuk Jalan Trans Bangka, amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) sudah, dan pra FS (studi kelayakan) sudah, antara dua gubernur juga sudah oke," kata Noviar kepada bangkapos.com di kantor Gubernur Babel, Kamis (17/9/2020).
• Pesan Terakhir Bripka Christin untuk Suami Sebelum Tewas Ditabrak Erdi: Tolong Lihat Anak-anak
Saat ini, menurutnya, tinggal menunggu pemerintah pusat menyetujui dan mempersiapkan anggaran pembangunan jembatan yang direncanakan memiliki panjang kurang lebih 13,5 kilometer tersebut.
"Tinggal menunggu pusat, ini butuh dana besar, harus masuk dalam program strategi nasional. Untuk menuju ke sana, beberapa data harus disiapkan," ujarnya.
Ia menyebutkan, mereka sudah lama membahas pembangunan Jembatan Bahtera, tepatnya sejak 2019.
Tahun lalu, Gubernur Babel dan Gubernur Sumsel pernah bertemu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, tetapi rencana pembangunan Jembatan Bahtera belum masuk program strategis nasional.
"Walau sudah mengarah ke sana, tetapi belum masuk. Lalu, tahun 2020, Kementerian PUPR melakukan tahapan FS uji kelayakan," ucap Noviar.
Menurut dia, pembangunan jembatan yang memerlukan anggaran triliunan rupiah tersebut akan dilakukan pada tahun 2023.
Namun, hal itu tergantung pada persetujuan dan semua proses persyaratan telah dilakukan.
"Untuk tahapan setelah FS dilakukan Desember selesai, tahun depan masuk DED selesai 2023, uang ada, langsung sudah. Ibaratnya, kita memberikan ke orang tua, lalu ia mengatakan silakan kerjakan," tutur Noviar.
• Manajer HRD Dibunuh saat Asyik Bercinta, Lalu Dimutilasi, Terkuak Keinginan ini untuk Orangtuanya