Pakai Bubuk Kopi dan Pengharum Ruangan, Laeli dan Fajri sempat Tidur dengan Jasad HRD Rinaldi 5 Hari
Kasus mutilasi Kalibata City seolah tak pernah habis untuk diperbincangkan. Ya, untuk mengakali bau mayat, tersangka Laeli dan Fajri bahkan sempat...
"Setelah berbincang, korban dan LAS kemudian berhubungan badan.
Setelah itu, tersangka DAF keluar dari kamar mandi dan menghantamkan batu bata yang sudah disiapkan ke kepala korban sebanyak 3 kali.
Lalu menusuk tubuh korban dengan pisau 7 kali hingga korban meninggal dunia," kata Nana.
Kemudian setelah korban dipastikan meninggal dunia, Laeli Atik dan Fajri meletakkan jasad HRD Rinaldi di kamar mandi dekat kamar.
• Kisah Adi Saputra, Si Pengemudi Mobil yang Membawa Jenazah Korban Mutilasi ke Yogyakarta

Hal itu dilakukan karena kedua tersangka ini kebingungan cara menyembunyikan jenazah.
Alhasil, kedua tersangka pun harus rela tidur berdampingan dengan jenazah HRD Rinaldi.
"Mulai dari tanggal 9, 10, dan 11 September 2020, jenazah korban dibiarkan di kamar mandi yang ada di apartemen ini," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.
Selama 3 hari disembunyikan di kamar mandi, tersangka mencari tahu secara otodidak cara mutilasi jenazah manusia lewat media sosial.
"Dia melihat di medsos yang ada bagaimana cara mutilasi.
Karena pelaku ini kebingunan tidak bisa membawa korban keluar dari TKP, sehingga dilakukan mutilasi," ungkap Calvijn.
• Reaksi Iis Dahlia Setelah Lihat Istri Sah Serahkan Suami ke Pelakor, Malah Ancam Suaminya Begini

Lantas, Fajri pun membeli golok dan gergaji untuk melancarkan aksi untuk mutilasi korban.
Hingga kemudian, di tanggal 12 dan 13 September, Laeli Atik dan Fajri mutilasi korban HRD Rinaldi menjadi 11 bagian.
"Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari itu pelaku melakukan mutilasi," tambahnya.
Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban dibungkus dengan plastik kresek, lalu dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel, kemudian dibawa ke Apartemen Kalibata City.
"Pengiriman bagian tubuh korban ke salah satu Apartemen di Kalibata ini dilakukan dua kali," kata Yusri Yunus.