Dokumen Langka Ungkap Sosok Pembunuh Jenderal TNI saat Peristiwa G30S/PKI

Sebuah film dokumenter menampilkan sejumlah tokoh PKI yang bertanggung jawab atas tragedi pemberontakan G30S/PKI.

Editor: fitriadi
Istimewa
Adegan dalam Film Pengkhianatan G-30-S PKI (1984) 

Video tersebut diunggah oleh akun twitter @Aiek_Channel, Minggu (27/9/2020).

Subandrio sendiri merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia di bawah pimpinan Presiden Soekarno saat itu.

Ia dituding membantu jutaan anggota PKI untuk melakukan pemberontakan termasuk membunuh sejumlah petinggi militer Indonesia.

Subandrio juga disebut menjadi tokoh yang menghubungkan Peking (Tiongkok) dengan Indonesia, serta melakukan pencurian dana dari Amerika Serikat.

Sukses Nyamar Suami Istri Ke Jakarta, Istri DN Aidit dan Bupati Tokoh PKI Akhirnya Bernasib Tragis

Kisah DN Aidit Pentolan PKI yang Paling Diburu, Ayah, Istri dan Anaknya Hidup Menderita

Pada video tersebut, nampak Subandrio membantah semua tuduhan yang disangkakan kepadanya.

Selain Subandrio, dokumenter tersebut juga menampilkan ex Kapten Suradi Prawiromihardjo yang dituding ikut merencanakan kudeta bersama PKI.

Lalu ditampilkan juga Kolonel Latief yang merupakan tahanan politik peristiwa G30S/PKI.

Selanjutnya, disorot juga wajah seseorang yang disebutkan dalam video tersebut sebagai pelaku pembunuhan Jenderal S. Parman, dan pelaku penembakan Jenderal Ahmad Yani.

Simak video selengkapnya:

Kronologi Lengkap Penculikan 7 Jenderal

Peristiwa Gerakan 30 September merupakan serangkaian kejadian yang komprehensif.

Gerakan 30 September 1965 adalah peristiwa penculikan enam jenderal dan satu perwira yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menyebut diri mereka 'Gerakan 30 September' pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Pada pagi hari sekitar pukul 03.00 WIB tanggal 1 Oktober 1965, Komandan Satuan Tugas (Satgas) Pasopati, Letnan (Inf) Doel Arif membentuk tujuh pasukan dari Satgas Pasopati di Lubang Buaya untuk menculik ketujuh jenderal.

Satgas yang menangkap Jenderal Nasution dipimpin oleh Pelda Djuhurub dari resimen Tjakrabirawa, terdiri dari satu Regu Kawal Kehormatan Tjakrabirawam, satu peleton Yon 530/Para Brawidjaja, satu pleton Yon 454/Para Diponegoro, satu peleton Pasukan Pertahanan Pangkalan AURI dengan dukungan satu peleton sukarelawan Pemuda Rakyat.

Pasukan yang bertugas menangkap Jenderal Yani dipimpin oleh Peltu Mukidjan dan Brigade Infantri I/Djaja Sakti, terdiri dari satu peleton Yin 530/Para Brawidjaja, satu Regu PPP AURI dan dua regu sukarelawan Pemuda Rakyat.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved