Anak DN Aidit Bereaksi, Sindir KAMI & Tuding T Zulkarnain Memutarbalikkan Fakta, Fadli: Buka Google

Anak DN Aidit Bereaksi, Sindir KAMI & Tuding T Zulkarnain Memutarbalikkan Fakta, Fadli: Buka Google, Acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ) tvOne ...

YouTube Indonesia Lawyers Club
Anak petinggi PKI DN Aidit, Ilham Aidit, terlibat debat panas dengan politisi Partai Gerindra Fadli Zon saat tampil di acara ILC TV One yang membahas idiologi PKI, Selasa 29 September 2020. 

Adu argumen ini berawal dari singgungan Ilham Aidit yang menuding Ustadz Tengku Zulkarnain memutarbalikkan fakta.

Mendengar hal itu, Fadli Zon tak tinggal diam.

"Tidak, yang terbolak-balik itu adalah saudara Ilham Aidit," kata Fadli Zon di depan Ilham Aidit.

Fantastis, Syahnaz Sadiqah Pemotretan Bareng Suami & Anak Kembarnya, Pakai 1 Set Berlian Rp 4 Miliar

Fadli Zon menyebut pernyataan Ilham Aidit salah besar soal Undang-undang PMA yang adalah produk dari pemerintahan Presiden Soeharto.

"Yang menandatangani Undang-undang Nomor 1 Penanaman Modal Asing itu adalah Presiden Soekarno, tanggal 10 Januari tahun 67, Pak Ilham," jelas Fadli Zon.

Lantas, Ilham Aidit berusaha bicara.

Namun Fadli Zon dengan sigap meminta untuk mengecek faktanya dulu.

"Anda jangan bolak-balik itu ya, itu jelas. Nanti saya bicara dulu, Anda buka Google aja dulu," tegas Fadli Zon, dalam acara ILC TV One.

Bahkan, Fadli Zon membeberkan hasil klarifikasinya langsung kepada Soeharto soal pertemuan dengan Kolonel Abdul Latief.

Awalnya, Fadli Zon memastikan tidak perlu lagi memperdebatkan siapa sosok yang terkait dalam pembantaian jenderal dan sejumlah tokoh Islam.

Terutama jika masyarakat berspekulasi jika pemerintahlah yang mengendarai PKI itu.

"Tidak ada yang bertanggungjawab atas aksi kudeta tersebut. Ya semuanya tanggungjawab PKI itu sendiri," katanya.

Wanita ini Kesal Diselingkuhi Lalu Siram Air Mendidih ke Selangkangan Pacarnya Saat Sedang Tidur

Anak buah Prabowo Subianto itu juga mengungkapkan hasil penelitiannya yang dituangkan dalam bukunya, bahwa sebenarnya PKI ditunggangi oleh pasukan Belanda saat itu.

Makanya saat akan ditangkap, pelaku pembantaian dilindungi pasukan Belanda.

Fadli Zon juga menjelaskan soal sejarah yang menuliskan, tragedi ini bisa saja dicegah jika laporan dari Kolonel Abdul Latief didengar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved