Anak DN Aidit Bereaksi, Sindir KAMI & Tuding T Zulkarnain Memutarbalikkan Fakta, Fadli: Buka Google
Anak DN Aidit Bereaksi, Sindir KAMI & Tuding T Zulkarnain Memutarbalikkan Fakta, Fadli: Buka Google, Acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ) tvOne ...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM -- Anak DN Aidit Bereaksi, Sindir KAMI & Tuding T Zulkarnain Memutarbalikkan Fakta, Fadli: Buka Google
Acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ) tvOne yang digelar pada Selasa (29/09/2020) malam kemarin tersaji dengan keseruan antara sejumlah tokoh dengan mengangkat tema "Ideologi PKI Masih Hidup?".
Adapun salah satunya yakni putra petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit, Ilham Aidit.
Dalam acara tersebut, Ilham Aidit menuding Ustadz Tengku Zulkarnain memutarbalikkan fakta.
Tak hanya itu, Ilham Aidit juga menyindir petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang belakangan menggembar-gemborkan bangkitnya komunis gaya baru.
"Saya ingin mengomentari soal KAMI. Kalau mau nyapres, ikut Pemilu 2024 saja. Enggak usah koar-koar, kalau perlu buat partai, jelas konstitusional. Jadi enggak usah bawa itu PKI untuk jualan Pemilu 2024 nanti," ujar Ilham saat menjadi pembicara pada acara ILC TVOne, Selasa (29/9) malam.
• China Berencana Hidupkan Kembali Orang Mati Setelah Gaduh Lab Wuhan, 10 Mayat kini Sudah Disiapkan
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Bisnis Dino Makin Maju, Omzet Bisa Rp 9 Juta Per Bulan
• Foto Pernikahan Mantan Suami Dewi Perssik Beredar, Saipul Jamil dan Indah Sari Banjir Ucapan Selamat
Menurut Ilham Aidit, komunisme saat ini sudah tidak lagi memiliki ruang di dunia. Karenanya menjadi aneh ketika ada pihak yang mengkhawatirkan komunisme bangkit kembali di Indonesia.
Ia juga menyebutkan peristiwa G30S/PKI masih kontroversial hingga saat ini.
Hal itu dikarenakan ada banyak versi yang menyebut-nyebut sejumlah pihak sebagai dalang utama. Dampak dari peristiwa tesebut menurutnya, juga masih membekas.
Mulai dari dipenjaranya ribuan orang, pembunuhan hingga perlakuan diskriminatif terhadap mereka yang dianggap terlibat PKI.
"Kemudian 11 ribu orang dibuang ke Pulau Buru, puluhan tahun baru dibebaskan hanya dengan selembar kertas yang menyatakan tidak terlibat PKI. Jadi saya bisa katakan, ada lima fragmen yang menjadi peritiwa kelam, tidak pernah tercatat dalam sejarah," katanya.
Sementara itu tentang Film G30S/PKI, Ilham menegaskan, itu bukan film sejarah dan bukan film dokumenter.
"Itu imajinasi dari sutradara (Arifin C Noer) ketika membuat film berdasarkan pesanan (penguasa) Orde Baru," pungkas Ilham.
• S Mahasiswa Vandalisme Dinding Musala di Tangerang Diduga Terpapar Informasi dari Medsos
Menurut Ilham, jika dilihat dari tragedi 1965, dirinya menilai tidak ada potensi untuk PKI kembali muncul di Indonesia.
"Saya pikir enggak mungkin ada sebuah Partai Komunis bisa hadir, saya enggak bisa bayangkan, kalau partai itu dideklarasi saja hari pertama langsung dikepruk, orang yang mendaftar pun mungkin enggak ada, jadi enggak ada logika bahwa Partai Komunis di Indonesia itu bisa kembali hidup," ungkapnya.