Begini Kata Felix Siauw Soal Bukunya yang Jadi Persoalan di Bangka Belitung, 'Persekusi Buku! - LOL'

Begini Kata Felix Siauw Soal Bukunya yang Jadi Persoalan di Bangka Belitung, 'Persekusi Buku! - LOL'

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
ist
Ustaz Felix Siauw 

Ia membenarkan melalui Surat Kepala Dinas Pendidikan No.420/1109.f/DISDIK, telah menginstruksikan seluruh peserta didik SMA/SMK di Bangka Belitung untuk membaca buku Muhammad Al Fatih 1453, karya Felix Siauw.

Kemudian, para peserta didik diminta merangkum isi buku tersebut dengan gaya bahasa masing-masing. Hasil dari rangkuman buku tersebut agar dikumpulkan ke sekolah masing-masing.

Selanjutnya, pihak sekolah diminta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Cabang Dinas Pendidikan Babel yang selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan tingkat provinsi paling lambat 18 Desember 2020.

Namun, belum sempat dilaksanakan, Dinas Pendidikan Babel kembali menerbitkan surat pembatalan, pada tanggal 1 Oktober 2020 untuk membaca buku Muhammad Al Fatih ditandatangi Kepala Dinas Pendidikan Babel M Soleh.

Soleh membeberkan alasan mewajibkan siswa membaca buku Muhammad Al Fatih untuk meningkatkan literasi dan survei karakter para siswa di tengah pandemi Covid-19 mengingat tahun ini akan diadakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

"Karena kondisi Covid-19 ini kami memberikan tugas dalam upaya meningkatkan kompetensi literasi. Apalagi, tahun ini ada Ujian Nasional digantikan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Nah, yang diukur di sini adalah kemampuan literasi, kemampuan numerasi dan salah satunya survei karakter," ujarnya.

Soleh mengenakan baju batik lengan panjang dominan warna kuning menambahkan, Dinas Pendidikan Babel hanya ingin memberikan pengetahuan sejarah terkait perjuangan Muhammad Al Fatih.

"Kita inginkan memberi semangat literasi, memberi mereka pengetahuan sejarah sambil mengingatkan. Dan kita kemarin meminta siswa membaca Buku Muhammad Al Fatih karena perjuangan menaklukan Konstantinopel adalah sejarah perjuangan yang luar biasa," sebutnya.

Soleh mengakui pihaknya tidak mengetahui bahwa pengarang buku tersebut adalah seorang aktivis ormas terlarang.

"Prinsipnya ini ketidaktahuan kita bahwa beliau adalah orang di ormas yang terlarang. Setelah tahu dan diberi tahu, maka kita batalkan," tandasnya.
Soleh kembali menegaskan surat perintah membaca buku Muhammad Al Fatih telah mereka batalkan.

"Sehingga jeda waktunya sebentar. Waktu itu malam di sebarkan, langsung kita batalkan. Namun ternyata cepat berkembang karena di-share ke kepala sekolah,” imbuhnya.

Lanjut Soleh dalam waktu dekat pihaknya akan mengalihkan tugas siswa tersebut ke buku lain.

“Ke depan kita memberikan tugas kepada anak-anak mencari referensi lain. Diharapkan kita mempunyai literasi untuk melatih mereka dengan membaca buku," terangnya. (riu)

Mengapa Hanya Satu Buku

WAKIL Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi , mengaku dirinya baru mengetahui adanya instruksi dari Dinas Pendidikan Babel kepada siswa SMA/SMK se-Babel untuk wajib membaca buku Muhammad Alfatih 1453 yang menimbulkan polemik.

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved