Buaya Muara 3 Meter yang Serang Warga Saat Ambil Air Takluk Hanya dengan Pipa dan Rotan
Sejumlah buaya telah ditangkap menyusul Konflik Manusia vs Buaya di Pulau Bangka yang terus terjadi. Perburuan buaya terus dilakukan warga.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Buat yang belum tahu, kolong adalah istilah di Bangka Belitung untuk menyebut sebuah tempat berupa kubangan atau kolam bekas galian- biasanya bekas galian tambang.
Buaya ini kemudian yang berpindah ke Kolong Nek Nuje, Kampung Skip, Desa Lalang.
Warga sudah resah dengan keberadaan hewan ganas ini.
Sebab, beberapa warga sudah pernah diserang hingga terluka.
"Di sini sudah dua kali kejadian warga ditangkap buaya, ada yang diserang bagian leher dan ada serang bagian kaki, tapi tidak sampai meninggal," ujar Maman Kepada Posbelitung.co, Rabu (14/10/2020).
Nasib Buaya Muara yang ditangkap Maman
Hingga kemarin, Maman masih menunggu kabar dari pemerintah desa apakah buaya tersebut akan dipindahkan ke penangkaran atau akan dilepasliarkan di tempat lain.
Buaya tersebut masih hidup.
Keempat kaki dan ekornya tampak diikat dengan tali.
Seemnara moncongnya diikat menggunakan lakban berlapis.
Kemarin, praktis keberadaan buaya ini menarik perhatian warga sekitar.
Beberapa di antara mereka mengambil kesempatan untuk ber-selfie bersama hewan yang punya nama latin Crocodylus porosus ini.
Konflik Manusia Vs Buaya
Sepanjang catatan bangkapos.com selama 2020, kejadian di Belitung Timur ini bukan kasus perburuan buaya pertama yang terjadi di Bangka Belitung.
Sejumlah buaya telah ditangkap menyusul Konflik Manusia vs Buaya di Pulau Bangka yang terus terjadi.