Info Gempa Hari ini: Mukomuko Diguncang Gempa Magnitudo 5.3, Lombok Barat M 2.8 dan Daruba M 4,9
Info Gempa Hari ini: Enggano Diguncang Gempa Magnitudo 5 dan Lindu M 2,2 Guncang Kairatu
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM -- Gempa mengguncang Indonesia, Minggu (18/10/2020).
Adapun Lindu yang terjadi di Indonesia hingga pukul 18.25 WIB ini, terdapat tiga kali gempa, yakni terjadi di Mukomuko, Lombok Barat, dan Daruba, Minggu (18/10/2020).
Informasi mengenai gempa ini dilansir bangkapos.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di www.bmkg.go.id dan laman twitter BMKG @infoBMKG, Minggu (18/10/2020).
Diketahui gempa pertama pada hari ini terjadi pada pukul 00.55 WIB di wilayah Muko,uko, bermagnitudo 5,3 SR.
Lokasi gempa berada di 125 km barat daya dari Mukomuko, tepatnya di 3.28 LS dan 100.23 BT.
Baca juga: Tersangka Pembunuh Rangga dan Pemerkosa Ibu Muda Terbujur Kaku setelah Sesak Napas, Ini Kronologinya
Baca juga: Pembunuh ASN Kejari Labuhanbatu Ternyata Petinggi Ormas, Saksi Tak Sampaikan Fakta Sebenarnya
Baca juga: Hanafi Rais, Putra Amien Rais Terlibat Kecelakaan di Tol Cipali, Alami Luka di Dahi & Perutnya Lebam
Gempa kedua terjadi di Lombok Barat, dengan magnitudo 2.8 SR pada pukul 06.36 WIB.
Gempa tersebut berpusat di darat 17 kilometer barat laut Lombok Barat.
Guncangan terasa di Lombok Barat dengan skala II MMI.
Sedangkan gempa ketiga terjadi di Daruba, pukul 13.01 WIB dengan magnitudo 4.9 SR.
Pusat gempa berada di laut 82 kilometer timur laut Daruba.
Berikut Tiga gempa yang terjadi Indonesia dihimpun bangkapos.com:
Gempa Mukomuko
Dilansir bangkapos.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di www.bmkg.go.id dan akun twitter, Minggu (18/10/2020) dilaporkan, Mukomuko, Bengkulu ini terjadi pada dini hari ini pada pukul 00.55 WIB.
Baca juga: Ketika Dua Jenderal Polisi Napoleon dan Prasetijo Kenakan Baju Tahanan, Begini Potretnya
Gempa berkekuatan magnitudo 5.3 SR, berada di kedalaman 27 kilometer.
Adapun titik gempa disebutkan berada di 125 km barat daya Mukomuko.
Titik koordinat gempa berada di 3.28 Lintang Selatan dan 100.23 Bujur Timur.
Guncangan di Mukomuko ini terasa hingga beberapa wilayah yakni, di Mukomuko dengan skala II-II MMI, Padang dengan skala II-III MMI, dan Tua Pejat dengan skala II-III MMI.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis akun twitter BMKG.
Gempa Lombok Barat
Gempa yang terjadi di Lombok Barat ini terjadi pada pukul 06.36 WIB dengan magnitudo 2,8 SR.
Gempa yang terjadi di berada di kedalaman 10 kilometer.
Sedangkan lokasi gempa terletak pada koordinat titik 8.54 LS dan 116.07 dan tepatnya di 17 kilometer barat laut Lombok Barat.
Baca juga: Doa Lengkap Tolak Bala dan Doa Meminta Kesembuhan dari Penyakit yang Sering Dibaca Rasul
Saat gempa terjadi, getarannya dirasakan di Lombok Barat skala II MMI.
Gempa Daruba
Sementara gempa yang terjadi di Daruba, berlangsung pada pukul 13.01 WIB dengan magnitudo 4.9 SR.
Titik gempa berada di laut, 82 kilometer timur Laut Daruba dengan Titik koordinat gempa berada di 2.77 Lintang Utara dan 128.48 Bujur Timur.
Gempa Deruba terasa di Deruba dengan skala II-III MMI dan di Tobelo skala II-III MMI.
Tanda Tanda akan terjadinya gempa bumi
1. Munculnya Awan Gempa
Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang.
Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi.
Baca juga: Nama-nama Pengganti Valentino Rossi di Yamaha, Ada Pebalap Superbike, Lorenzo Calon Utama
Gelombang elektromagnetis itu kemudian ’menyerap’ daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak.
Walaupun begitu, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.
2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan Aneh
Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan yang tidak wajar.
Misalnya lampu neon yang redup, mesin fax yang berkedip dan terus mengalami kegagalan saat transmisi data, ataupun televisi yang mengeluarkan suara ‘brebet’.
Jika semua hal itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Ini terjadi karena memang sedang ada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah kamu.
3. Perhatikan Tingkah Laku Hewan yang Gelisah dan Tiba-tiba Menghilang
Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah itu penyebabnya pemanasan global ataupun memang ada pertanda lain.
Jika kamu memiliki piaraan atau banyak binatang di sekelililing tempat kamu berada, maka kamu harus waspada seandainya bila-bila saja polah hewan-hewan tersebut berubah.
Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut kebanyakan akan kabur dan menyelamatkan diri terlebih dulu sebelum gempa terjadi.
Baca juga: Gadis Ini Hubungan Badan dengan Tiang Listrik, Dikira Pacarnya, Aksinya pun Ditonton Gratis Warga
4. Terlihatnya Cahaya Gempa
Cahaya gempa yang dimaksud meskipun sudah jarang muncul mungkin saja merupakan tanda jika nanti akan timbul gempa yang sangat besar.
Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien.
Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu siap siaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi.
5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda
Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat.
Oleh karena itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar.
Baca juga: 16 Adegan Sadis dalam Rekonstruksi Ismail Mati Ditombak di Bangka Selatan
Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan juga di beberapa negara lain.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik yang berhimpitan dan saling menekan, sehingga memungkinkan munculnya gempa.
Pada gempa berkekuatan 5,9 skala richter di Yogyakarta pada 27 Mei 2006, lebih dari 6000 orang meninggal dunia, puluhan ribu lainnya luka, dan ratusan ribu rumah rusak.
Terbayang betapa mengerikannya gempa bumi. Oleh karena itu kita sebaiknya mengerti langkah-langkah apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa, sesuai panduan Palang Merah Indonesia (PMI).
Kebiasaan waspada
- Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk rawan gempa atau tidak).
- Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat, atau cara-cara untuk mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.
- Di dalam ruangan tempat kamu berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.
Baca juga: Egomu Hancurkanku, Curhat Pilu sang Anak yang Nangis Histeris Tak Terima Ayahnya Nikahi Wanita Lain
Baca juga: Ya Allah Tega Kali, Siswi SMK Diperkosa dan Dibunuh Paman, Nenek Pingsan saat Tahu Sosok Pelakunya
Baca juga: Sukses, Ariel NOAH Buat Desain Kaus dari Emoticon Wajahnya, Begini Penampakannya
- Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat kaca, tiang atau pilar, lemari, dan lain-lain.
- Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa terjadi seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain.
- Matikan kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.
Yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum: Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
Ketahui alat yang harus ada di setiap tempat seperti Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air.
Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
(*/bangkapos.com)