Tak Selalu Menjamin Kesehatan, Urine Jernih Ternyata Bisa Jadi Gejala Diabetes Hingga Sakit Ginjal

Jika ginjal rusak atau terinfeksi, seseorang dapat mengalami buang air kecil yang tidak normal, termasuk buang air kecil yang jernih.

Editor: suhendri
freepik.com
Ilustrasi warna urine 

Buang air kecil berlebih berasal dari ginjal yang mencoba membuang gula dan cairan ekstra.

Tanpa pengobatan, diabetes bisa mengancam nyawa.

Namun, dokter dapat dengan mudah mendiagnosisnya dengan tes darah, dan ada banyak pilihan pengobatan.

3. Diabetes insipidus

Urine jernih juga dapat menjadi tanda penyakit diabetes insipidus.

Diabetes insipidus adalah kondisi langka yang terjadi ketika ginjal menghasilkan urine dalam jumlah yang sangat banyak.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kebanyakan orang mengeluarkan sekitar 1-2 liter urine per hari.

Seseorang dengan diabetes insipidus mengeluarkan sekitar 3-20 liter urine setiap hari.

Meski disebut diabetes, orang yang hidup dengan diabetes insipidus sebenarnya tidak memiliki masalah dengan kadar gula darahnya.

Sebaliknya, ginjal mereka tidak dapat menyeimbangkan cairan dengan benar, dan tubuh mereka mungkin membuat mereka merasa lebih haus dari biasanya untuk membantu mengganti cairan yang hilang.

4. Gangguan ginjal yang mendasari

Jika ginjal rusak atau terinfeksi, seseorang dapat mengalami buang air kecil yang tidak normal, termasuk buang air kecil yang jernih.

Ketika mengalami kondisi tersebut, seseorang mungkin juga akan memiliki gejala lain, seperti nyeri saat kecil atau demam.

Serangkaian kondisi langka yang dikenal sebagai sindrom bartter atau pemborosan kalium, juga dapat menyebabkan seseorang sering buang air kecil.

Jika mereka minum lebih banyak sebagai kompensasi, urine mereka mungkin jernih.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved