Sun Yat Sen Berhasil Gulingkan Dinasti Qing, Sosok Bapak Bangsa Bagi China Maupun Taiwan

Sun Yat Sen Berhasil Gulingkan Dinasti Qing, Sosok Bapak Bangsa Bagi China Maupun Taiwan

NET/Kolase
Sun Yat Sen, Presiden pertama Republik Tiongkok, Bapak Bangsa bagi Republik Rakyat Tiongkok (RRT: China) dan Republik 

Ia diberi tahu bahwa ia ditangkap atas perintah Kaisar yang menginginkannya hidup atau mati, lalu dibawa dengan kapal kembali ke Tiongkok sebagai "orang gila".

Sun Yat-sen membayangkan, setelah itu, dengkulnya pasti akan dipukul sampai remuk, kelopak matanya dicungkil, dan tubuhnya dicincang. Tidak ada kata ampun bagi pemberontak politik.

Sia-sia ia mencoba menarik perhatian tetangga atau orang yang lewat dengan melempar koin melalui jendela. Bahkan ada koin yang sempat dipungut oleh petugas perwakilan.

Baca juga: Punya Mulut Besar, Wanita ini Jadi Kaya Raya, Setiap Kali Unggah Video Langsung Dibayar Rp 212 Juta

Pada hari keenam, ia berusaha membujuk penjaga asal Inggris bernama Cole untuk menyelundupkan surat kepada Dr. James Cantlie yang tinggal tidak jauh dari situ. Surat itu sampai kepada Cantlie pada pukul 23.00.

Di dalam surat itu Sun Yat-sen menulis, "Saya diculik di perwakilan Tiongkok pada hari Minggu dan akan diselundupkan ke Tiongkok untuk mati. Mohon cepat tolong saya."

Ada catatan tambahan, "Tolong perhatikan pembawa surat ini demi saya; ia sangat miskin dan akan kehilangan pekerjaannya karena saya."

Cantlie ingin segera bertindak, namun malam minggu itu sebagian besar orang sedang libur. Kantor surat kabar semua kosong. Polisi, bahkan Scotland Yard pun merasa ragu untuk bertindak. Cantlie berinisiatif menempatkan pengawas di perwakilan Tiongkok, khawatir Sun Yat-sen diselundupkan keluar.

Setelah menempuh bermacam usaha, akhirnya pada hari ke-12, dengan intervensi Departemen Luar Negeri Inggris, Sun Yat-sen dibebaskan dari penculikan. Karena memperoleh sorotan surat kabar, Sun Yat-sen pun jadi terkenal di kalangan internasional.

Baca juga: Lagi, Mbah Mijan Prediksi Nasib Gisel Usai Heboh Video Syur: Harapannya Selesai dengan Baik

Sepuluh kali gagal 

Sun Yat Sen bapak Republik Tiongkok. (NET)
Sun Yat Sen bapak Republik Tiongkok. (NET)

Pada 1905, di Jepang, Sun Yatsen mengajak Xingzhonghui, Guangfuhui, dan Huaxinghui untuk membentuk hui baru sehingga pada 20 Agustus 1905 terbentuklah Tongmenghui atau Perkumpulan Persekutuan.

Tujuan Tongmenghui mengeluarkan orang Mancuria, membentuk republik, membagi rata tanah.

Selanjutnya di Tiongkok, Tongmenghui ini bersama dengan hui lainnya melakukan banyak pemberontakan yang gagal, di antaranya di Huizhou, Huanggang, Anqin, Zhennanguan, dan Hekou. Tak kurang sepuluh kali Sun Yat-sen gagal memberontak.

Pada 1905 itu pula Sun Yat-sen mengemukakan konsep dasar negara yang dinamakannya Sanminzhuyi atau Tiga Asas Rakyat.

Tiga asas itu meliputi minzhu atau rakyatlah yang dipertuan atau nasionalisme, minquan atau kekuasaan rakyat atau demokrasi, serta minsheng atau kehidupan rakyat.

Sanminzhuyi inilah yang disinggung oleh Presiden Soekarno dalam pidato "Lahirnya Pancasila" pada 1 Juni 1945 di Jakarta.

Baca juga: Begini Reaksi Oma Nathalie Holscher yang Datang dari Belanda saat Kenalan sama Anak Sule: Cucu Unyil

Baca juga: Video Viral Mesum Dokter dan Bidan Puskesmas, Suami Bidan: Rumah Tangga Saya Hancur

Baca juga: Hotman Paris Tegas Sebut Nasib Gisel Bakal Lebih Tragis dari Ariel NOAH Jika Video Syur Terbukti

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved