Penemuan Mayat Hebohkan Warga

LIMA Hari Setelah Mayat Dalam Karung Ditemukan, Keluarga Ayu Penasaran Motifnya, Pelaku Masih Diburu

Lima hari setelah mayat dalam karung ditemukan, pelaku diduga pembunuh Ayu (29) hingga kini belum tertangkap. 

Kolase Bangka Pos
Mayat dalam Karung, Ayu (29) Warga Kerabut 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Lima hari setelah mayat dalam karung ditemukan, pelaku diduga pembunuh Ayu (29) hingga kini belum tertangkap. 

Mayat dalam Karung yang diketahui bernama Ayu (29) pertama kali ditemukan penjaga Penginapan Dewi Residen II Kacang Pedang, Kota Pangkalpinang pada Sabtu (14/11/2020)..

Pukul 09.00 ketika sedang bersih-bersih, pengaja penginapan Kustanto mencium aroma busuk yang menyengat.

Bau busuk itu ternyata berasal dari sebuah karung putih dekat kamar penginapan nomor 11, setelah dibuka betapa kagetnya ia ternyata menemukan karung tersebut berisi mayat.

Temuan Mayat dalam Karung di Penginapan Kacang Pedang Pangkalpinang
Temuan Mayat dalam Karung di Penginapan Kacang Pedang Pangkalpinang (Kolase Bangka Pos)

Kapolres Pangkalpinang AKBP Tris Lesmana Zeviansyah mengatakan korban Ayu diduga dibunuh karena polisi menemukan beberapa bercak darah di lantai kamar. 

Mayat ditemukan dalam posisi telungkup dimasukan ke dalam karung besar sekitar 50 kilogram.

Menurut penuturan warga yang penasaran melihat mayat dalam karung, mereka berkomentar kondisi mayat Ayu mengeluarkan aroma busuk dan menyengat.

"Dugaan sementara ini mayat tersebut meninggal sudah sekitar tiga hari yang lalu," kata AKP Adi Putra, Sabtu (14/11/2020).

Mayat dalam karung Ayu selesai diautopsi pukul 23.00 pada Sabtu (14/11/2020), diketahui dari hasil autopsi Ayu mengalami patah tulang di sekitar dada..

Baca juga: VIDEO Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Irfan Alaydrus Bertabur Melati dan Najwa Berkebaya Emas

Baca juga: Zodiak Hari Ini Rabu 18 November 2020: Virgo Menuai Imbalan, Capricorn Menyesal Habiskan Uang

Ita, (baju merah) kakak korban saat mendatangi ruang otopsi jenazah di RSUD Depati Hamzah, Sabtu (14/11/2020)
Ita, (baju merah) kakak korban saat mendatangi ruang otopsi jenazah di RSUD Depati Hamzah, Sabtu (14/11/2020) (Kolase Bangka Pos)

Seminggu kepergian Ayu masih menjadi duka mendalam. Keluarga Ayu mendesak polisi agar pelaku pembunuhan warga Kerabut ini segera ditemukan.

"Kami berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," kata seorang Kakak Ayu, Ita dengan mata berkaca-kaca, kemarin Selasa (17/11/2020).

Selain ingin pelaku pembunuh Ayu mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya, Ita pun mengaku keluarga penasaran pada motif pelaku hingga tega menghabisi nyawa tulang pulang keluarga ini.

"Kami mau tahu, apa motif pelaku terhadap adik kami Ayu Cara? Pelaku mengabisinnya, kami mau tahu dan kami minta agar pelaku dihukum seberat-beratnya," ungkap Ita.

Sementara wajah seorang pria tiba-tiba viral di sejumlah media sosial (Medsos), Group WhatsApp maupun Instagram di Pangkalpinang. Tampangnya tampak lugu dan berambut lurus.

Berdasarkan postingan sejumlah nitizen di berbagai medsos, menyebutkan pria yang dimaksud berasal dari Palembang.

Pria ini disebut-sebut pernah bekerja di sebuah penginapan di Pangkalpinang. Ironisnya, warganet kemudian "memvonis" pria ini lah pelaku pembunuh korban bernama Ayu, jasad dalam karung, dua hari lalu. Benarkah pria ini eksekutornya?

Korban Mayat dalam Karung, Ayu Carla
Korban Mayat dalam Karung, Ayu Carla (Kolase Bangka Pos)

Mengenai foto terduga pelaku pembunuhan yang beredar di Media Sosial (Medsos), Facebook ataupun Grup WhatsApp ditebarkan oleh sejumlah masyarakat. Menurut Johan, itu bukan keterangan resmi pihak kepolisian

"Yang jelas foto dan keterangan tersebut bukan dari Polres Pangkalpinang," tegasnya Johan menjawab diplomatis terkait photo pria tadi yang vital di Medsos.

Kepala Bagian Operasional Polres Pangkalpinang AKP Johan Wahyudi mengatakan hingga saat pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengejaran terhadap pelaku.

"Anggota masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku. Terus mencari keberadaan pelaku," Kata AKP Johan Wahyudi, Senin (16/11/2020) di Ruang Kerja Kantor Polres Pangkalpinang.

Simak Video Selengkapnya

Bangkapos.com menyambangi kediaman Ayu di Jalan Gang Mussolah, Kerabut Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang dan bertemu sejumlah anggota keluarganya, Senin (16/11/2020). Sejumlah hal yang terungkap:

Impian Buka Usaha Lenyap

Ayu terakhir kali pamit untuk keluar rumah menjemput langganan ojeknya. Kepergian itu rupanya untuk selamanya dengan cara yang cukup tragis.

Ayu seorang janda, ia juga tulang punggung bagi keluarganya dan penopang ekonomi keluarga, sejak ayah dan ibunya mulai tidak kuat lagi bekerja.

Ita kakak korban mengungkapkan adiknya itu sebelum meninggal sempat ingin berhenti menjadi driver ojek online (ojol) dan berencana menjual mie kuah ikan di depan halaman rumah.

abcdh
abcdh (bangkapos.com/yuranda)

Di gerobak tersebut sudah terpasang spanduk bertuliskan Mie Gerobak "Ayu" dan sederet menu mie kuah ikan Khas Bangka.

Beberapa perlengkapan berjualan juga sudah tersusun di dalam gerobak. Mie Gerobak "Ayu" itu sudah siap beroperasi. 

Gerobak inilah yang rencananya akan digunakan Ayu untuk berjualan bersama ayah dan ibunya. 

Namun, nasib berkata lain, Ayu sang pemilik usaha harus pergi untuk selamanya. 

Keluarga Tak Tenang Lihat Status Ayu di Facebook.

Kakak Ayu, Iwan, bercerita bagaimana detik-detik adiknya hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas, Sabtu (14/11/2020) silam.

Dia menuturkan keluarganya sempat risau dengan keberadaan Ayu sebelum ditemukan tewas.

Penyebabnya adalah postingan status Ayu di Facebook.

"Melihat status mulai kami tidak tenang, di akun Facebooknya Ayu Carla, sebelum ditemukan itu. Saya kira, hanya sebagai status. Saya juga pikir biasa," ungkap Iwan.

Dia menceritakan adiknya itu adalah seorang janda tanpa anak.

Keseharian korban juga baik.

Ayu tidak pernah keluar malam.

Kalau pun keluar malam, biasanya pukul 22.00 WIB sudah berada di rumah.

"Pukul 22.00 WIB sudah balik, dia sudah ada di rumah dan tidur di rumah, nggak kemana mana lagi," kata Iwan.

Sejak hilang kontak kepada korban, Iwan mengatakan sempat memosting foto korban di media sosial Facebook.

Sejumlah komentar mengabarkan bahwa ada yang melihat korban sore hari.

"Pernah di posting foto Ayu ini ke Facebook, namun ada yang komentar kata dalam komentar itu ada yang melihat sore-sore dan ada yang bilang berjalan dengan cowok," jelasnya.

Iwan kemudian pertama kali mendengar kabar penemuan maya di dalam karung, di Penginapan Dewi Residen II Kacang Pedang, Kota Pangkalpinang, Sabtu (14/11/2020) kemarin.

"Saat semakin dekat ke tempat penemuan mayat, semakin berdetak jantungnya. Saat sampai di tempat kejadian, korban itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah," kata Iwan.

Setelah sampai di ruang autopsi rumah sakit, saat melihat kaos kakinya yang dipakai, dia semakin yakin bahwa itu adiknya,

"Saat saya lihat, baju yang dia pakai saya curiga bukan dia, saat di balik badannya, berubah keyakinan bahwa bukan dia, yang sebelumnya 90 persen yakin berubah menjadi 40 persen, bukan," ceritanya kepada Bangkapos.com, dengan mata berkaca kaca.

Sekali dicek lebih lanjut, Iwan menemukan ciri-ciri ada kutek di jarinya.

Barulah Iwan yakin mayat tersebut adalah Ayu adiknya yang menghilang.

"Semua yang dipakai masih lengkap, pakai jilbab dan baju dan kaos kaki," kata dia.

Hal-hal Tak Biasa

Iwan (32), kakak mendiang Ayu, menceritakan hal-hal tak biasa sebelum Ayu menghilang dan beberapa hari kemudian ditemukan tewas di dalam karung belakang penginapan Dewi Residence I, Kacangpedang Pangkalpinang.

Kata dia, adiknya Ayu sempat menukarkan sarung bantal miliknya dengan sarung bantal ibunya.

Hal itu tak biasa dilakukan Ayu.

"Beberapa hari sebelumnya dia (Ayu korban-red), sempat memukar sarung bantal ibu. Sarung bantal ibu itu dipakai oleh dia, dan sarung bantalnya dipakai ibu,"ungkap Iwan.

Sempat Ajak Pria ke Rumah, BPKB Dibawa

Hasanusi (58), ayah korban, mengatakan sebelum hilang kontak atau komunikasi, Au tidak ada bicara apapun saat meninggalkan rumah.

"Tinggal di sini bersama saya, kami berempat di sini, saya, ibunya, Novi, dan dia," ungkapnya.

Hasanusi berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan diselesaikan secara hukum.

Dia juga meminta motor yang dipakai almarhumah agar segera dikembalikan kepada mereka.

"Karena surat kendaraan tersebut diambil oleh almarhum dari rumah malam hari. Saya mengetahuinya, saat ingin membayarkan angsuran motor adiknya, karena surat itu tergabung bersama surat kendaraan motor yang lain," jelasnya

"Pagi pagi sekali dilihat tidak ada lagi, BPKB motor itu. Biasanya, surat kendaraan itu tidak pernah diambil oleh beliau," ungkap Hasanusi.

Ayah korban berujar, sebelum menghilang dan ditemukan tewas, Ayu sempat mengajak seorang laki-laki ke rumah.

Hanya saja, Hasanusi tak tahu pasti siapa pria yang dibawa Ayu ke rumah tersebut.

Belum diketahui pasti juga apakah laki-laki itu pelakunya atau bukan.

Hingga saat ini, polisi masih terus mengusut kasus yang bikin gempar masyarakat Pangkalpinang ini.

Ditanya Tetangga, Ayu Bilang Mau Ngojek

Adik korban Novi (18) mengatakan sebelum Ayu meninggal rumah, korban sempat ditanyai tetangga mereka hendak pergi ke mana.

Saat itu, kata Novi, Ayu menjawab mau pergi ngojek.

Sejak saat itu, korban hilang kontak.

Apalagi tak seperti biasanya, handphone kakaknya itu tak aktif.

"Takutnya dia diapa-apain oleh orang, jadi kami berusaha mencari dia. Saya terakhir berkomunikasi pukul 15.51 WIB," ungkapnya.

Menurut Novi, pada Selasa malam, mereka menunggu Ayu pulang hingga tengah malam. 

"Sampai saya pulang kerja belum juga pulang. Samapai kami tunggu hingga pukul 02.00 Wib dinihari belum datang juga," ungkap Novi.

Tentu saja ketidakpulangan Ayu membuat perasaaan keluarga tak enak.

Lalu Novi bersama ibunya pergi ke rumah kakak perempuan mereka yang satunya. 

Pencarian dilanjutkan ke penginapan Kampung Opas.

Namun Ayu tak kunjung ditemukan.

"Kami pergi ke penginapan Kampung Opas, karena kami dapat kabar, korban ada di penginapan. Kami cari disana tidak ada motornya, sehingga kami berdua mencari di seluruh penginapan di Kota Pangkalpinang, tidak menemukan juga," kata Novi.

Sementara adik korban, Novi (18) mengatakan Ayu sempat memberikan baju dan celana miliknya kepada Novi.

Ini juga dirasa tak biasa oleh Novi.

"Biasanya pakaian yang dimilikinya itu, tidak pernah dikasih dan dia marah kalau dipakai. Ini diberikan semuanya kepada saya," ungkap Novi saat mendampingi kakaknya Iwan dan ayahnya.

(Bangkapos.com/Yuranda )

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved