Iyut Ledek Denny Siregar Rela Kepala Dipenggal: Dibocorin Alamat Rumahnya Aja Terkencing-kencing

Iyut Ledek Denny Siregar Rela Kepala Dipenggal: Dibocorin Alamat Rumahnya Aja Terkencing-kencing

Youtube
Denny Siregar 

Iyut Ledek Denny Siregar Rela Kepala Dipenggal: Dibocorin Alamat Rumahnya Aja Terkencing-kencing

BANGKAPOS.COM -- Pegiat media sosial Denny Siregar melalui status di media sosial ( medsos ) Twitter-nya menuai kehebohan. 

Adapun hal itu dikarenakan Denny Siregar mengunggah tentang kesediannya untuk dipenggal kepalanya.

Komentar ini dia sampaikan di tengah viralnya video potongan cemarah Habib Rizieq Shihab yang bilang bahwa kejadian pemenanggalan seperti di Perancis bisa terjadi ketika aparat tidak berlaku adil terhadap penghina Nabi dan ulama.

Dalam potongan video itu, Habib Rizieq menyeru kepada pemerintah, khususnya kepolisian untuk bersikap tegas menindak para penista agama.

Habib Rizieq mengingatkan dengan kejadian yang terjadi di Perancis, dimana seorang diduga penista Rasulullah SAW kepalanya dipenggal.

Baca juga: Abdullah Yahya, Pembunuh Ayu Mayat Dalam Karung di Pangkalpinang, Aksinya Sadis, Disekap & Diinjak

Baca juga: KODE Awan Gelap, Langit Hitam 532 Prajurit Kopassus Bersenjata Lengkap ini Siap Hancurkan Musuh

Baca juga: Kasus Video Syurnya Belum Usai, Gisel Malah Kembali Dibuat Khawatir, Kali ini karena Gempi?

"Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tau. Kalau tidak mau terjadi seperti di Perancis, penghina nabi dipenggal, tolong, kalau laporan penista nabi, proses dong. Yang menghina nabi, yang menghina ulama, proses, betul?" seru habib Rizieq dalam potongan video yang beredar.

Habib Rizieq menambahkan, apabila laporan-laporan terhadap penghina nabi dan ulama tidak diproses, maka jangan salahkan kejadian seperti di Perancis bisa terjadi juga di Indonesia.

"Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan," lanjut Habib Rizieq.

Potongan video tersebut viral di media sosial dan mendapatkan berbagai tanggapan.

Denny Siregar sendiri dalam akun Twitternya menyebut bahwa dia akan menyediakan kepalanya untuk dipenggal dengan syarat tertentu.

"Dipenggal oleh gerombolan setan berbaju agama adalah sebuah kehormatan. Percayalah. Kusediakan kepalaku jika itu menjadi jalan untuk menggerakkan banyak orang," tulis Denny Siregar.

Unggahan itu pun mendapatkan respon warganet.

Baca juga: Ketika Nikita Mirzani Blak-blakan Urusan Ranjang dengan Pria ini, Gofar Hilman: Bentukannya Gimana?

Termasuk pihak-pihak yang justru menyindir Denny Siregar.

Salah satunya aktivis buruh, Iyut.

Iyut mengingatkan tentang 'kepanikan' Denny Siregar ketika ia diburu sejumlah orang usai dianggap melecehkan santri.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Denny Siregar dipolisikan atas unggahan di medis sosialnya.

Denny Siregar sendiri dilaporkan ke polisi pada Kamis, 2 Juli 2020.

Laporan itu merupakan respons atas pernyataan Denny dalam status Facebook-nya pada 27 Juni 2020.

Dalam status itu, ia menulis status berjudul "ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG" dengan mengunggah santri yang memakai atribut tauhid.

Terlapor diduga tanpa hak menyebarkan informasi untuk menimbulkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA dan/atau penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Baca juga: Reaksi Fadli Zon soal Anies yang Terancam Penjara Satu Tahun Gegara Acara Habib Rizieq: Ngawur Saja!

Terlapor diduga melanggar Pasal 45A ayat 2 dan/atau Pasal 45 ayat 3, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Saat itu, alamat rumah Denny Siregar di Surabaya bocor.

Beberapa orang, di media sosial, megancam akan mendatangi rumah Denny.

Bahkan, sejumlah foto yang beredar menunjukkan ada yang benar-benar datang ke rumah Denny Siregar.

Hanya saja, kondisi rumah sepi.

Menurut informasi, Denny pergi dari rumahnya untuk mengamankan diri.

Di akun medsosnya, Denny juga mengeluh terhadap aksi doxing itu.

Bahkan, kemudian ia menuntut pihak Telkomsel atas kebocoran data miliknya.

Baca juga: Lusi Tania, Janda Muda Berusia 21 Tahun di OKU Bawa Kabur Uang Arisan Anggota Rp 1 Miliar

Dan kini, ia bicara soal kerelaannya kepalannya dipenggal.

Iyut pun meledeknya.

"Baru dibocorin alamat rumahnya aja udah terkencing-kencing lutut gemetaran, gegayaan pulak nantang-nantang minta leher dipenggal. BuzzeRp bicara kehormatan itu ibarat orang sakit jiwa yg teriak2 "aku gak gila"," tulis Iyut di akun Twitternya.

Ledekan juga diberikan oleh warganet lainnya.

"Alamat rumah dishare panik brisik doxang doxing pdhl kawannya paling sering doxing. skrg sok mau dipenggal. asli ini org jaman sekolah pasti gapunya temen," tulis @adihidaayat

Habib Rizieq belum diperiksa terkait dugaan pelanggaran prokes

Dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang diduga dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab berujung kepada pencopotan Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana hingga pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.

Walau begitu, belum ada surat panggilan dari polisi untuk meminta klarifikasi kepada Habib Rizieq Shihab terkait sejumlah kegiatan.

Baca juga: Vanessa Angel Serahkan Diri ke Lapas, Ada Pesan Pilu untuk Sang Anak: Gala Selamat Berpisah

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar.

Dirinya memastikan memastikan belum ada pemanggilan Habib Rizieq Shihab hingga Rabu (18/11/2020) terkait kerumunan yang terjadi, mulai dari kedatangan hingga Maulid Nabi Muhammad SAW serta akad nikah Syarifah Najwa Syihab putri dari Rizieq Syihab, di Jalan Pakis Petamburan III, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020).

"Belum ada panggilan untuk Habib Rizieq," katanya, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya yang dipanggil barulah Ustaz Haris Ubaidillah, selaku ketua panitia kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan akad nikah Syarifah Najwa Syihab putri dari Rizieq Shihab.

Ustaz Haris telah memenuhi panggilan klarifikasi penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (18/11/2020).

"Jadi baru Ustaz Haris yang dipanggil, yang lain belum ada," katanya.

Sebelumnya, kata Aziz tim kuasa hukum yang mendampingi Ustaz Haris, termasuk Ustaz Haris dites swab dahulu sebelum diperiksa.

"Dimulai dengan tes swab dan alhamdulillah negatif, tim kuasa hukum dan Ustaz Haris. Mereka sudah masuk dan langsung menjalani pemeriksaan awal," katanya, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Gading Marten Akhirnya Akui Mood Jelek Saat Serumah sama Gisel Sebagai Salah Satu Penyebab Cerai

Menurut Aziz undangan yang dilayangkan penyidik adalah permintaan klarifikasi dan bukan pemeriksaan saksi.

"Sementara tadi koordinasi dengan penyidik, baru Ustaz Haris sebagai panitia yang diminta klarifikasi," katanya.

Ia menjelaskan pernyataan awal yang bisa disampaikan adalah pihaknya menghormati proses hukum yang memang sedang dimulai.

"Akan tetapi disini kita tekankan bahwa kita meminta, kita sudah melaksanakan protokol kesehatan secara maksimal dalam acara itu. Artinya mitigasi untuk acara tersebut sudsh dipersiapkan. Apa saja itu, yang pertama jalan. Kami memohon penggunaan jalan atau penutupan, penggunaan jalan umum panjang. Artinya kita harapkan masa itu menyebar," paparnya.

"Kemudian di titik-titik tertentu kita sediakan tempat cuci tangan. Kemudian kita sebar kita sediakan banyak masker dari para donatur dan dari pihak internal juga. Handsanitizer kita sediakan. Intinya Protokil kesehatan terus kita umumkan. Yakni 3 M. Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan menggunakan masker," kata dia.

Kemudian katanya DPP FPI sebagaimana penjelasan Habib Rioeq Shihab, pihaknya taat dengan hukum dan tidak minta diistimewakan.

"Tapi kita minta keadilan kita minta diproses yang sebelum-sebelumnya, dimana antara lain tidak jaga jarak dan tak ada penggunaan masker, seperti acara di Solo yang pengantaran Gibran sebagai calon walikota," kata Aziz.

Baca juga: Josua Hutagalung Kaya Mendadak, Batu Meteor Miliknya Dibeli Kolektor dari AS Senilai Rp 26 Miliar

Baca juga: Nathalie Holscher Hanya Bisa Bersabar di Malam Pertamanya sama Sule, Ada Pria Pengganggu Depan Pintu

Baca juga: Begini Polri Jawab Tudingan Beri Perlakuan Berbeda antara Kegiatan Massa Habib Rizieq & Putra Jokowi

Baca juga: Nikita Mirzani Pertanyakan Gelar Habib, Posting Dugaan Silsilah Rizieq Shihab, Konflik Belum Usai?

"Itu juga diaadakan kan acaranya, artinya apa? Kita mengadakan ini bukan kita mau melawan hukum, bukan. Kita melihat ini boleh, karena Pilkada boleh artinya ya kita coba ini. Ini kan acara syiar," ujar Aziz.

Namun Aziz mengakui panitia mengalami kesulitan penerapan prokes saat hari H.

"Kesulitan itu terjadi ketika hari H-nya. Karena kita tidak menyangka massa begitu besar seperti itu, karena kita menganggap ini sudah lewat euforianya kita anggap ya seperti itu, prediksi kita. Tapi ini meleset, itu di luar prediksi kita," kata Aziz.

Karenanya kata Aziz, pihaknya melakukan sejumlah langkah di hari H.

"Artinya itu jalan sudah kita lebarkan tadinya nutupnya satu jadi dua. Itu kan bagian dari upaya kita, yang tadi hanya minta satu jalan penutupan," katanya.

Ia juga mengoreksi info yang beredar yang menyebutkan banyak pengunjung yang datang tidak pakai masker dan tidak menjaga jarak.

"Nah ini saya koreksi. Masker kita bagi secara massif. Adapun perihal oknum-oknum yang tidak menggunakan itu, yang bersangkutan yang disalahkan, tidak bisa panitianya yang di salahkan," kata dia.

Saat ditanya adakah rencana keluarga Habib Rizieq Shihab melakukan rapid tes usai acara itu, Aziz merasa hal itu belum perlu.

"Saya rasa belum perlu ya untuk itu. Itu internal keluarga dari Habib Rizieq, kita tidak sampai sana. Karena Insya allah tidak ada gejala," katanya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Denny Siregar Rela Kepalanya Dipenggal, Iyut: Gegayaan! Alamatnya Kesebar Aja Terkencing-kencing dan juga telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Denny Siregar Sebut Rela Kepala Dipenggal, Iyut: Dibocorin Alamat Rumahnya Aja Terkencing-kencing

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved