Seyed Mostafa Peringatkan Operasi Palsu Israel Bisa Menjebak Iran ke Konflik Besar

Seyed Mostafa Peringatkan Operasi Palsu Israel Bisa Menjebak Iran ke Konflik Besar

KHAMENEI.IR / AFP
FILE FOTO - Dokumen foto ilmuwan fisika Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. 

Seyed Mostafa Peringatkan Operasi Palsu Israel Bisa Menjebak Iran ke Konflik Besar

BANGKAPOS.COM, TEHERAN -- Seyed Mostafa Khoshcheshm yang merupakan analis politik Iran, telah memperingatkan kemungkinan lain terkait tekad Iran membalas dendam pembunuhan ilmuwan nuklirnya, Mohsen Fakhrizadeh

Khoshcheshm mengatakan, Israel dapat menggunakan serangan palsu terhadap target sipilnya sendiri, yang bisa dijadikan dalih menyeret Iran ke peperangan lebih besar.

“Ciri pembalasan yang berhasil adalah sifatnya yang mengejutkan dan ketidakpastian tentang waktunya. Kejutan adalah faktor utama,” kata Khoshcheshm dikutip Fars News Agency, Selasa (1/12/2020).

Serangan yang sukses harus disiapkan ahli strategi untuk memilih target serangan, jenis medan perang, jenis serangan, dan khususnya waktu serangan.

Dalam keadaan seperti itu, menurutnya Israel sekarang bermaksud membuat serangan Iran dapat diprediksi, terutama ketika menyangkut waktunya.

Baca juga: Kapal Induk AS Kembali Bergerak Menuju Teluk, Benarkah Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran?

Baca juga: Rumah Ibu Mahfud MD di Pamekasan Digeruduk Ratusan Pria Berpeci, Tetangga Sampai Ketakutan

Baca juga: Bersuami Bos Kosmetik No 1 Malaysia, Lihat Megahnya Rumah Siti Nurhaliza, Disulap bak Istana Boneka

“Karena itu Israel bisa mencoba memprovokasi Iran untuk meluncurkan pembalasan secara terburu-buru dan dalam rentang waktu sesingkat mungkin,”kata Khoshcheshm di saluran Iranian TV.

“Sementara itu, zionis mungkin mendalangi operasi palsu untuk menyerang warga sipil mereka sendiri, seperti turis Israel di luar negeri, khususnya di beberapa negara Arab di kawasan itu untuk kemudian menuduh Iran,” lanjutnya.

Jika itu terjadi, Israel bisa meluncurkan kampanye politik dan media di kancah internasional melalui kerjasama AS dan menyeret keterlibatan negara pihak ketiga guna meningkatkan tekanan pada Iran.

Badan-badan internasional bisa digunakan sebagai alat. Cara klasik itu bisa dipakai untuk menghalangi balasan keras Teheran.

Mobil ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh menjadi sasaran ledakan dan tembakan senapan mesin di ruas jalan Damavand, Absard, sekitar  40 kilometer sebelah timur Teheran, Jumat (27/11/2020).

Ilmuwan nuklir itu dan seorang pengawalnya dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawa Fakhrizadeh tidak dapat diselamatkan.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut pembunuhan itu memiliki semua ciri khas rezim Israel.

Baca juga: Begini Penjelasan Istana terkait 3 Nama Disebut-sebut Menguat Sebagai Calon Kapolri

Press TV menyiarkan kabar sisa-sisa senjata mesin berpengendali jarak jauh yang digunakan menunjukkan senjata itu dibuat di Israel.

Sejarah sabotase Tel Aviv yang menargetkan program energi nuklir Iran sama tuanya dengan program itu sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved