16 Tahun Tsunami Aceh, Kisah Putri Selamat dari Maut Badai Tsunami setelah Cengkram Jerigen,
16 Tahun Tsunami Aceh, Kisah Putri Selamat dari Maut Badai Tsunami setelah Cengkram Jerigen,
Putri beruntung tidak ada orang lain yang merebut kayu pelampung tubuhnya.
Selang 20 menit kemudian, kayu ditangannya terlepas ketika riak gelombang semakin besar dan terpisah jauh darinya.
Saat itu, Putri terbayang raut wajah ibunya sehingga menambah semangatnya dan dengan sekuat tenaga ia berusaha berenang dengan tangan kosong mendekati sebuah bangunan berlantai dua kepunyaan Pak Hasbi pemilik Toko Souvenir Aceh Putra.
Tiba-tiba saja lewat sebuah jerigen kosong dekatnya.
la memeluk jerigen itu kuat-kuat dan tubuhnya yang ceking itu didorong arus semakin mendekati rumah Pak Hasbi.
Ketika hampir mendekati dinding itu, Putri sempat masuk pusaran air yang berputar hingga tenggelam sekitar dua meter ke dalam air yang keruh berwarna kehitam hitaman.
Lalu ia teringat lagi wajah ibunya, dan kemudian air membawanya ke permukaan.
Saat ia timbul ke permukaan, ia melihat Pak Husaini (seorang guru Putri Magribna di SDN 38 Taman Siswa Banda Aceh) yang kenal dengannya.
Ia memanggil nama Putri berkali-kali, kemudian putri mengayuh pelan-pelan hingga mendekati dinding rumah lantai II.
Pada rumah yang hampir roboh itu ia bertahan selama sejam lebih bersama dengan lima orang warga lainnya yang tidak ia kenalnya.
(Arsip Serambi Indonesia/Serambinews.com/Firdha Ustin)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tsunami Aceh 2004 | Kisah Putri Selamat dari Maut Badai Tsunami setelah Cengkram Jerigen