Mitos dan Fakta Soal Penentuan Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan, Ternyata Ditentukan oleh Kromosom

Mitos dan Fakta Soal Penentuan Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan, Ternyata Ditentukan oleh Kromosom

the mirror
Ilustrasi -- Mitos dan Fakta Soal Penentuan Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan, Ternyata Ditentukan oleh Kromosom 

BANGKAPOS.COM -- Ada banyak anjuran untuk melakukan hal tertentu jika Anda ingin memiliki anak laki-laki atau perempuan.

Padahal saran-saran tersebut belum tentu terbukti secara medis.

Tak hanya itu, ada banyak orang juga yang percaya pola makan tertentu hingga waktu berhubungan seksual bisa menentukan jenis kelamin bayi.

Namun sayangnya, semua mitos tersebut belum terbukti kebenarannya.

Dalam kehamilan, peluang memiliki bayi perempuan dan laki-laki seimbang, yakni 50:50.

Baca juga: Ibu Ingin Cepat Hamil? Wajib Tahu 10 Ciri-ciri Masa Subur Seorang Wanita

Baca juga: Selain Wanita, Ternyata Inilah Waktu Masa Subur Pria Jika Anda ingin Ikuti Program Kehamilan

Baca juga: Joe si Pendonor Sperma, Pria Paling Perkasa di Dunia, Sukses Bikin 10 Wanita Hamil, 150 Anak/Tahun

Ada banyak mitos seputar penentuan jenis kelamin bayi.

Berikut ini adalah beberapa mitos tersebut yang dkutip dari berbagai sumber:

1. Waktu berhubungan seks menentukan jenis kelamin bayi

Banyak orang percaya berhubungan seksual mendekati masa ovulasi meningkatkan kemungkinan sperma kromosom Y mencapai sel telur lebih dahulu.

Sebaliknya, hubungan seksual yang dilakukan jauh dari waktu ovulasi memungkinkan sperma kromosom X yang akan lebih dahulu membuahi sel telur.

Faktanya, hubungan seksual menjelang masa ovulasi hanya akan meningkatkan peluang pembuahan, tidak memengaruhi jenis kelamin bayi.

2. Wanita yang banyak mengonsumsi potasium besar kemungkinannya memiliki anak lelaki

Satu studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara kalium dan peluang untuk memiliki bayi laki-laki.

Baca juga: Begini Ternyata Ciri-ciri Sperma Subur atau Tidak dan Cara Mengetahui Kesuburan Pria

Sayangnya, temuan dalam studi tersebut tidak signifikan.

Faktanya, hanya ada lima persen wanita dalam penelitian tersebut yang akhirnya memiliki anak laki-laki.

3. Mengubah faktor pH vagina bisa memengaruhi jenis kelamin bayi

Kondisi vagina dengan pH asam memang meningkatkan peluang wanita untuk mengandung bayi perempuan.

Sebaliknya, pH vagina yang basa meningkatkan peluang hamil bayi lelaki.

Akan tetapi, kondisi pH harus bersifat dan tidak boleh diubah dengan perlakuan tertentu, seperti membasuh vagina dengan cuka agar pH menjadi asam atau menggunakan larutan soda kue agar pHnya menjadi basah.

Cara ini justru bisa membahayakan wanita. Jadi, jangan coba-coba melakukannya.

Baca juga: Video YouTube di-Download jadi Lagu MP3? Begini Cara Download Mp3 dari YouTube dengan Mudah

Baca juga: Reaksi Ali Ngabalin saat Munculnya Front Persatuan Islam: Apapun Namamu Kau Tak Ada Tempat!

4. Posisi bercinta menentukan jenis kelamin bayi

Banyak orang percaya posisi dalam berhubungan intim juga menentukan jenis sperma yang membuahi sel telur.

Faktanya, posisi bercinta sama sekali tidak akan mengubah jenis sperma yang berhasil membuahi sel telur.

Lalu apa yang bisa menjamin jenis kelamin bayi?

Saat ini, satu-satunya cara untuk menjamin jenis kelamin bayi adalah teknik yang disebut diagnosis genetik praimplantasi (PGD).

Tekniktersebut dilakukan dengan menanamkan satu sperma ke dalam sel telur melalui fertilisasi in vitro atau injeksi sperma intrasitoplasma.

Cara ini juga bertujuan untuk menguji perkembangan sebuah sel embrio untuk menentukan jenis kelamin sebelum ditempatkan di dalam rahim ibu.

Baca juga: Inilah 5 Makanan dan Minuman yang Dapat Membantu Menurunkan Kolesterol

Baca juga: Salatkan Anakku Bang, Tangis Sang Ibu Sambut Kedatangan Jenazah TKI Lisa Sirait dari Malaysia

Baca juga: Mending Main Bagian Bawah, Obrolan Gisela dan MYD Tahun 2018 di Instagram Jadi Sorotan

Baca juga: Reaksi MYD Setelah jadi Tersangka Video Syur Gisela, Ucap 4 Kata Menohok: Hidup Harus Tetap Berjalan

"Bahkan dengan pengujian genetik, jenis kelamin tidak dapat dijamin 100 persen," kata spesialis kesehatan wanita Cynthia Austin.

Sperma juga cenderung lebih ringan sehingga bisa dipisahkan melalui sentrifugasi atau prosedur pemrosesan lainnya.

Akan tetapi, cara ini hanya memberi peluang kecil untuk kehamilan dengan jenis kelamin tertentu.

"Setiap pasangan lebih baik berfokus pada kesehatan janin, bukan jenis kelamin janin tersebut," tambah Austin.

Mengenal Kromosom Penentu Jenis Kelamin

Jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma laki-laki yang bertemu kromosom dari sel telur wanita.

Selain jenis kelamin, kromosom juga menentukan ciri-ciri fisik manusia seperti warna mata, rambut, hingga tinggi badan.

Kombinasi kromosom X dan kromosom Y membentuk jenis kelamin laki-laki, sedangkan kombinasi dua kromosom X membentuk jenis kelamin wanita. Tiap sel sperma akan mengandung antara satu kromosom X atau satu kromosom Y.

Sementara tiap sel telur wanita mengandung satu kromosom X. Saat terjadi pembuahan, sperma-sperma yang mengandung kromosom X maupun Y secepatnya bergerak menuju sel telur. Namun hanya ada satu sperma dengan salah satu kromosom yang akan bersatu dengan sel telur dan menjadi janin.

Bayi laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma manakah (X atau Y) yang lebih dulu mencapai sel telur.

Jika sperma dengan kromosom Y berhasil terlebih dahulu mencapai sel telur, maka janin akan berkromosom XY, sehingga Anda akan mengandung bayi laki-laki.

Namun jika sperma dengan kromosom X lebih dulu bertemu sel telur, maka janin akan berkromosom XX dan menjadi bayi perempuan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved