Covid-19 Belum Usai, Virus Nipah Muncul, Ada Sejak 2001 dan Sudah Memakan Korban, Begini Gejalanya
Ada beberapa alasan yang membuat virus Nipah begitu mengancam kesehatan manusia. Periode inkubasinya yang lama (dilaporkan hingga 45 hari, dalam ...)
Karena selain virus Nipah, kelelawar juga kita ketahui membawa penyakit berbahaya seperti Covid-19, Ebola, dan Sars.
Kalau begitu, perlukah kita membasmi kelelawar? Tidak, kecuali kita ingin memperburuk keadaan, kata Tracey Goldstein, direktur Laboratorium One Health Institute dan laboratorium Proyek Prediktik.
"Kelelawar memainkan peran ekologis yang sangat penting," ujarnya.
Kelelawar menyerbuki lebih dari 500 spesies tanaman. Mereka juga membantu mengendalikan populasi serangga - peran yang sangat penting dalam mengendalikan penyakit pada manusia dengan, misalnya, mengurangi risiko malaria dengan memakan nyamuk-nyamuk yang menjadi vektornya, kata Goldstein.
Baca juga: Tubuh Sugiarti Ditemukan di Dalam Mulut Buaya Berukuran 4 Meter Setelah Dicari Berjam-jam
"Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam kesehatan manusia."
Dia juga menekankan bahwa memusnahkan kelelawar telah terbukti merugikan dari sudut pandang penyakit.
"Yang dilakukan suatu populasi saat Anda mengurangi jumlahnya ialah membuat lebih banyak anak - itu akan membuat [manusia] lebih rentan. Dengan membunuh hewan, Anda meningkatkan risikonya, karena Anda meningkatkan jumlah hewan yang menyebarkan virus," ujarnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul Virus Nipah: Ada Sejak 2001 dan Sudah Memakan Korban, Bagaimana Gejalanya?