Apa Itu Batu Rak, Warga Desa Kimak Babel Memburunya di Lahan Wakaf Pak Haji, Rp100 Juta dalam 3 Hari

Sebenarnya apa itu batu rak? Berikut 6 fakta yang dirangkum bangkapos.com:

Penulis: Dedy Qurniawan CC |
istimewa/bangkapos.com
Penampakan batu rak yang diburu ratusan warga Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung sejak satu bulan terakhir. 

Jika mengambil harga rata-rata per kilogramnya senilai Rp20 ribu saja, maka dalam tiga hari total rupiah yang dihasilkan warga dari aktivitas ini adalah sekitar Rp100 juta.

"Dari pengalaman sebelumnya di lokasi penemuan batu rak terdahulu biasanya bisa mencapai 15 ton bahkan lebih baru rak yang berhasil dikumpulkan masyarakat," ujarnya.

Mobil pick up pedagang pengepul batu rak.
Mobil pick up pedagang pengepul batu rak. (Bangkapos.com/Edwardi)

Mustopa menyebut, warga luar tak boleh ikut menggali mencari batu rak ini.

Satu di antara alasannya karena pandemi Covid-19.

" Untuk keamanan kegiatan ini saya selaku kades bertanggungjawab menjaga situasi masyarakat tetap aman dan kondusif karena tidak ada warga luar yang boleh ikut menggali batu rak di sini selain warga desa kami, mereka ini juga tidak pernah jalan-jalan ke luar daerah dan saling kenal, mudah-mudahan tidak ada penularan wabah Covid-19," ujar Mustopa.

4. Batu bekas leburan timah zaman China dan penjajah belanda

Menurut Yan, batu rak ini laku dijual karena mengandung logam timah.

Dia menyebut batu rak merupakan batu bekas leburan timah jaman singkek atau penjajah Belanda dulu.

"Batu rak ini kalau jaman dulu orang menyebutnya buih timah bekas peleburan bijih timah, jadi kemungkinan jaman Singkek atau jaman Belanda dulu daerah ini merupakan lokasi peleburan bijih timah atau dapur peleburan bijih timah," kata Yan, warga Desa Kimak yang ditemui di lokasi, Kamis (04/02/2021) sore.

Kata dia, batu rak ini dijual pedagang pengepul kepada bos pengusaha smelter timah untuk dileburkan menjadi timah balok di smelter timah.

Jika dihaluskan, massa beratnya hampir sama dengan timah.

"Kami dengar batu rak ini dileburkan kembali di smelter timah untuk jadi timah balok," tukasnya.

5. Ada empat lokasi lain

Yan menyebut, selain di perkuburan tersebut, sebelumnya di Desa Kimak ini sudah ada ditemukan 4 lokasi lainnya berisi kumpulan batu rak yang sama.

"Sebelum lokasi kawasan TPU ini sudah lebih dulu ditemukan empat lokasi lain batu rak yang sudah diambil dan dikumpulkan masyarakat Desa Kimak ini, jadi penemuan batu rak ini bukan hal yang baru bagi warga di sini," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved