Pendemo Pasang Barikade Celana Dalam Wanita, Tentara Myanmar Tak Bergerak, Takut Kekuatan Terhisap
Pendemo di Myanmar melawan tentara yang menggunakan senjata api dengan memasang barikade celana dalam dan rok wanita berdasarkan kepercayaan lama
Dia mengatakan, pasukan pun tak bisa bergerak maju jika massa sudah memasang, dan terpaksa harus menurunkannya.
Namun, beberapa tentara dilaporkan takut untuk menyentuh baju itu karena yakin bisa menghancurkan kekuatan mereka.
Karena itu, para perempuan mulai menggunakannya sebagai senjata, dengan pemandangan tersebut muncul di seantero Yangon.
Mulai dari kawasan San Chaung hingga pinggiran.
Baca Juga:
--> Tentara Cantik Si Ratu Senjata, Anggota Pasukan Elite Israel, Perangi Pria Cabul Karena Alasan Ini
--> Janda Muda Setahun Tidur Seranjang dengan Brondong, Anehnya Tak Mau Bercinta, Syok Tahu Fakta Ini
Membuat seorang prajurit harus berdiri di atas truk guna mencopotnya.
Bahkan, ada longyi yang kini dipasangi pemimpin junta militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Ada juga yang menaruh wajah Min di tanah kawasan perdagangan.
Membuat aparat tentu berpikir dua kali saat menginjaknya.
"Menunda kekerasan"
Dilansir AFP Jumat (5/3/2021), Yangon, mantan ibu kota Myanmar, menjadi berbeda sejak aksi menentang kudeta terjadi.

Barikade darurat kini jadi pemandangan biasa, di mana massa menumpuk batu bata, ban bekas, hingga kawat berduri.
Beberapa kawasan di sana seakan menjadi zona perang setiap hari, karena demonstran berusaha mencegat konvoi penegak hukum.