Pendemo Pasang Barikade Celana Dalam Wanita, Tentara Myanmar Tak Bergerak, Takut Kekuatan Terhisap
Pendemo di Myanmar melawan tentara yang menggunakan senjata api dengan memasang barikade celana dalam dan rok wanita berdasarkan kepercayaan lama
Kantong plastik penuh berisi air terus mengalir ke zona merah untuk mengurangi efek terkena gas air mata.
Sejumlah orang juga siap membawa ember berisi air dan lap basah, untuk membungkus tabung gas air mata.
Ada juga yang memegang cermin sebagai perisai, dan berharap pihak berwenang kebingungan ketika menyerang.
Baca Juga:
--> Ini Sepak Terjang Moeldoko, Diangkat SBY Jadi Panglima TNI Kini Jegal AHY, Gatot Ingat Jasa SBY
--> Iran Bisa Bikin Amerika Tamat, Punya Ribuan Rudal Siap Luncur, Lokasinya Ketahuan ada di Bawah Tanah
Jika mereka mulai dikejar, massa akan menyemprotkan isi alat pemadam apo. Memberi waktu yang cukup ke rute pelarian.
Thinzar menerangkan meski mereka meminjam taktik unjuk rasa di Hong Kong dan Thailand, di lapangan tetap berbeda.
Dia menuturkan sampai saat ini, mereka masih berpegang teguh untuk tak menggunakan kekerasan, dan memastikan aparat tak melukai mereka.
Menurut catatan PBB, lebih dari 50 orang tewas di mana muncul video memperlihatkan pengunjuk rasa ditembak di kepala.
Salah satunya adalah Kyal Sin, gadis 19 tahun yang tewas di Mandalay pada Rabu (3/3/2021), saat memakai kaus "segalanya akan baik-baik saja".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Jadi Senjata Melawan Militer Myanmar"