Demi Lindungi Demontrans agar Tak Ditembak, Suster Ann Roza Nu Tawng Berlutut dan Rela Mati
Gelombang Protes terhadap kudeta yang dilakukan angkatan bersenjata Myanmar terus terjadi.
Kegigihannya berjuang menegakkan demokrasi menjadi api penyemangat rakyat Myanmar.
Kyai Sin, gadis yang juga dikenal dengan nama ‘Angel’ merupakan penari dan juga juara taekwondo.
Dia terjun langsung bergabung dengan massa antikudeta pada Rabu (3/3/2021) lalu.
Dia mudah dikenali dengan kaus bertulisan ‘Everything will be OK’ atau berarti ‘Semua Akan Baik-baik Saja’.
Namun Kyai Sin tahu itu kondisi sebenarnya mungkin tidak baik.
Dia bahkan rela menyumbangkan tubuhnya untuk menjadi pendonor jika Kyal meninggalkan dalam aksi demontrans itu.
Dia meninggalkan rincian golongan darahnya, nomor kontak dan permintaan untuk menyumbangkan tubuhnya.
Kyal Sin, terbunuh akibat tembakan di kepala ketika turut dalam aksi massa di Mandalay.
Fotonya Angel yang saat protes, kalimat dari T-shirt, yang dikenakan Kyal Sin dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Namun makamnya dilaporkan digali lagi oleh aparat Myanmar.
Penggalian kembali jenazah Kyal menuai kemarahan publik, yang menyebut junta militer berusaha menyembunyikan kejahatan mereka.
Stasiun televisi setempat menayangkan proses penggalian makam Kyal, dengan dokter dan hakim melakukan pemeriksaan forensik.
Dalam pemeriksaan itu, selain menemukan luka tembak di kepala, mereka juga menemukan ukuran peluru yang menewaskan Kyal Sin.
Dilansir Reuters via Channel News Asia Minggu (7/3/2021), peluru yang ditemukan berukuran 1,2 cm kali 0,7 cm.
Dalam klaim dokter maupun hakim yang didatangkan junta militer, proyektil itu berbeda dari peluru yang dipakai polisi.