KKB Papua

Tak Hanya Soal Penumpasan KKB Papua, Ada Juga yang Berbahaya Dilakukan Makelar Malaysia di Papua

Di balik konflik bersenjata yang terjadi di Papua, ada persoalan lain tak kalah seriusnya.

Editor: Alza Munzi
Facebook/TPNPB
Ilustrasi. Surat terbuka KKB Papua untuk Presiden Republik Indonesia 

Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Satgas Yonif 315/Garuda pada Selasa (27/4/2021).

Mayjen TNI Nugroho didampingi sejumlah pejabat Kodam Siliwangi.

Di markas Gunung Batu, ia disambut oleh Danrem 061/Surya Kancana Brigjen TNI AchmadFauzi dan Komandan Yonif 315/Garuda Letkol Inf Aryo Priyo Utomo Sudojo.

Dalam kunjungannya itu, Pangdam Siliwangi sempat mendengarkan pemaparan kesiapan

personel dan material dari Danyonif 315/Garuda yang juga menjabat sebagai Dansatgas Pamrahwan.

Pangdam III Siliwangi juga mengingatkan kepada seluruh Dankipur dan Danpos agar selalu memperhatikan anggotanya di daerah operasi.

Terlepas dari konflik TNI verus KKB, Mongabay mewartakan bahwa pengadilan di kota Jayapura, Indonesia, pada

Selasa (27/4/2021) telah memutuskan untuk melawan penebangan hutan hujan yang diincar makelar Malaysia untuk dijadikan kebun kelapa sawit.

Area tersebut merupakan bagian dari proyek Tanah Merah, sebuah wilayah yang luas di

pulau New Guinea yang telah ditetapkan satu dekade lalu untuk menjadi perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.

Pengembangan proyek baru saja dimulai, tetapi jika dilakukan hingga selesai, akan

mengakibatkan pembukaan 280.000 hektare hutan hujan.

Jika itu dilakukan, tentu dapat menyumbang sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer.

Proyek ini pertama kali mendapat lampu hijau oleh Yusak Yaluwo, seorang politikus

lokal yang kemudian dihukum karena korupsi dalam masalah terpisah.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved