Ustazah Anjeli 2 Kali Operasi Usai Selamatkan Santri dan Uang di Ponpes Tahfidz Guntur yang Terbakar

Ustazah Vitria Anjelika mengalami luka-luka di bagian tubuhnya akibat kebakaran tersebut.

Editor: Alza Munzi
Istimewa
Pondok pesantren santri Tahfidz Guntur Dusun Pengkalen Batu terbakar, hanya menyisakan baju yang dikenakan santri 

Kepala Desa Ranggung, Matnur kepada Bangkapos.com menyebutkan bantuan demi bantuan dari para donatur kini terus berdatangan untuk membantu.

"Alhamdulillah bantuan demi bantuan terus berdatangan, semoga bantuan ini membantu meringankan beban para santri dan santriwati kita yang baru mengalami insiden kebakaran," ungkap Matnur saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Senin, (7/6/2021) sore.

Ia menyebutkan bantuan yang datang berupa perlengkapan masak, bahan-bahan makanan, dan logistik lainnya.

Namun demikian, Matnur menyebutkan jika saat ini kebutuhan yang paling diperlukan oleh para santri dan santriwati adalah tenda untuk berteduh saat hujan dan untuk tidur.

"Semalam itu kan para santri dan santriwati tidur dengan ala kadarnya di pondok terpisah, hanya saja mereka harus tidur dengan gangguan nyamuk dan kedinginan lantaran tidur di tempat yang tidak berdinding," tutur Matnur.

Untuk itu menurut Matnur, hal yang paling penting dan dibutuhkan saat ini adalah tenda dan juga alat tulis serta alat salat.

Tidak hanya itu, pakaian juga menjadi penting dan sangat dibutuhkan.

"Jika ada yang ingin berdonasi kami harap dapat memberikan bantuan berupa pakaian maupun tenda," ujarnya.

Menurut Matnur pihaknya dari pemerintah desa sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah menyalurkan bantuan.

Selain itu pula, bantuan listrik juga menjadi hal penting lainnya yang sangat diperlukan oleh para santri dan santriwati yang terdampak.

"Listrik juga sangat penting. Semalam kami di sini hanya mengandalkan bantuan mesin genset yang juga dibantu oleh donatur," ungkapnya.

Ia berharap agar keadaan di Pondok Pesantren Tahfidz Guntur di Dusun Pengkalen Batu semakin membaik dan para santri dan santriwati dapat beraktivitas seperti biasanya secara perlahan.

Pasca terbakarnya Pondok Pesantren Tahfidz Guntur di Dusun Pengkalen Batu Desa Ranggung Kecamatan Payung pada Minggu, (6/6/2021), para santri tak memiliki harta benda apapun kecuali pakaian yang melekat di badan.

Untuk itu, aparatur Desa Ranggung bersama dengan pengurus Pondok Pesantren Tahfidz Guntur melakukan pengumpulan pakaian layak pakai dari masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan oleh sedikitnya 20 santri dan santriwati.

Kepada Bangkapos.com, Kepala Desa Ranggung, Matnur menyebutkan jika dari hasil pengumpulan pakaian layak pakai ini ditujukan untuk mengurangi beban para santri yang harta benda dan pakaiannya ludes dilahap api bersama dengan bangunan pondok pesantren.

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved