Profil Mayor Inf Sulaiman Hardiman alias Sule, Pensiun Dini dari TNI AD, Tak Berambisi Jadi Jenderal

Kini Sulaiman Hardimanmenggeluti fotografi, menjelajah menggunakan sepedanya, dan ia juga rajin berolahraga di pusat kebugaran

Editor: Dedy Qurniawan
Instagram/@sulaiman_hardiman
Mayor Inf Sulaiman Hardiman bersama sang istri dan anak-anak para sahabat saat itu 

BANGKAPOS.COM - Sulaiman Hardiman sempat bikin heboh media sosial 2019 silam.

Ia pensiun dini dari TNI AD dengan pangkat terakhir mayor infanteri.

Ia mundur dari kesatuan TNI AD setelah mengabdi selama 16 tahun.

Usianya saat itu 40 tahun dan menduduki jabatan Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih.

Sulaiman Hardiman biasa juga dipanggil Sule.

Itu diketahui dari akun facebooknya @Sulaiman Hardiman (Sule).

Dua tahun setelah pensiun, Sulaiman Hardiman terus berbagi kabar terkini via akun instagramnya, @sulaimna_hardiman.

Penampilan terbaru Sulaiman Hardiman yang diunggah di media sosial (IG Sulaiman_hardiman)

Selain menggeluti fotografi, ia sangat suka menjelajah menggunakan sepedanya.

Di samping itu, baru-baru ini Sulaiman juga terlihat gemar melakukan olah raga di pusat kebugaran.

Sosok purnawirawan Sulaiman Hardiman yang dikenal kritis serta berwibawa itu pun sontak mencuri hati banyak orang.

Terlebih, Sulaiman Hardiman juga dikenal penyayang keluarga, serta beberapa kali menunjukkan kepeduliannya terhadap berbagai situasi yang terjadi.

Tak ayal, akun Instagram @sulaiman_hardiman yang jarang aktif itu pun telah diikuti sebanyak 39,4 ribu pengikut.

Pada salah satu postingannya ia berbagi mengenai rahasia awet muda dan hubungannya dengan seleksi alam saat wabah terjadi.

Rahasia awet muda apa om?
.
Pertanyaan yg sering saya temukan, dan secara pribadi dlm pikiran ini, saya tdk akan pernah TERPANCING UTK MERASA awet muda, meskipun jawaban saya lain
.
Karena reward awet muda itu hanya pantas didapatkan oleh para orang tua yg mampu menjaga dirinya dengan baik sehingga bisa tetap tampil muda
.
WHO bilang tua itu 60 thn ke atas, so… yg masih 40an, 50an merasa awet muda adalah SALAH ALAMAT
.
Sayangku….
.
Bila umurmu masih di bawah 60… ANDA FIX ORANG MUDA… bukan orang tua… WHO menentukan HAL PRINSIP itu bukan sambil ngelindur… base on research… base on knowledge
.
Dan bila saat ini anda sudah terlanjur bablas seperti layaknya tampilan para orang tua, maka waktumu masih sangat banyak… bangkitlah… kamu bisa… gunakan metode yg bijak, dan hal itu saya jamin TIDAK INSTAN. Konsisten… sabar…. nikmati….
.
Bila anda sudah berada pada kondisi yg baik/ideal menurut anda, maka JADIKANLAH LIFE STYLE anda bukan hanya sebagai program temporer
.
Teori SELEKSI ALAM sedang berlangsung… dan sejarah sudah memaparkan kepada kita semua betapa kejamnya seleksi alam itu, baik karena wabah, musim, konflik, bencana alam, dll
.
Covid-19 sedang menguji peradaban manusia diseluruh belahan bumi ini. Hanya yg memiliki mental spritual dan fisik yg kuat lah yg akan bertahan….
.
Fight…!!!!!i

Tak Berambisi Jadi Jenderal

Pada 2019, Sulaiman Hardiman pensiun dini dengan pangkat terakhir Mayor Infanteri dan jabatan terakhirnya adalah Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih.

Dia pernah menjadi Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/AVT.

Keputusan pensiun dini Sulaiman dulu sempat menjadi perbincangan publik.

Bagaimana tidak, menjadi seorang prajurit negara merupakan cita-cita banyak orang.

Selain itu, perjuangan dan usaha untuk menjadi prajurit TNI yang begitu berat sangat disayangkan oleh publik untuk ditinggalkan begitu saja.

Karena telah menjadi kontroversial, Sulaiman akhirnya bersedia mengungkap alasan di balik keinginannya untuk pensiun dini.

Pamitan melalui akun Instagram

Dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sulaiman mengucapkan beberapa kata pamitan untuk rekan jajarannya di TNI AD.

Dalam unggahan tersebut, Sulaiman berpose dengan sang istri.

Yang menarik, dikatakan oleh Sulaiman, anak-anak dalam foto tersebut bukanlah buah hatinya.

Melainkan anak-anak para sahabat yang ikut berpose.

Sedangkan sang anak laki-laki Sulaiman dan istrinya tidak ikut berpose.

"Mohon diri dan pamit kami sekeluarga (Anak laki kami tdk ikut, anak2 sahabat saya ikut nimbrung) 16 tahun lebih berdinas di angkatan darat, inilah hari terakhir kami berdinas aktif

Pengalaman yg luar biasa bersama saudara2 dan sahabat2 terbaik saya tentu banyak memberikan pembelajaran

Banyak yg bertanya mengapa kami pensiun dini, namun pertanyaan itu tdklah penting utk dijawab mengingat struktur berpikir setiap orang berbeda sehingga apapun pilihan bait utk menjelaskan hal itu, tdk dpt memuaskan dahaga kepo semua orang

Rasa hormat kami yg tulus dan terima kasih kepada para saudara2ku, para senior, dan TNI Angkatan Darat," tulis Sulaiman dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.

Mayor Inf Sulaiman Hardiman, anggota TNI yang memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya sebagai Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih setelah 16 tahun mengabdi.
Mayor Inf Sulaiman Hardiman, anggota TNI yang memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya sebagai Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih setelah 16 tahun mengabdi. (Instagram @sulaiman_hardiman)

Beri pesan untuk komandan

Tak cukup mengunggah satu foto, tak berselang lama, Sulaiman mengunggah foto lain dengan caption berisi pesan untuk para Komandan Batalyon (Danyon).

"Pesan utk para Komandan Batalyon

Jabatan Danyon adalah simbol kehormatan bagi setiap prajuritnya. Satu paket dgn tunggul/bendera batalyon, bedera perang, prestasi, sejarah & tradisi satuan

Danyon tdk akan pernah menjadi dirinya sendiri karena seperti apa tindak tanduk & pikirannya harus berlandaskan serta selaras dgn kehormatan satuan itu sendiri

Engkau harus siap “dimusuhi” anggotamu karena mereka harus kau latih dgn keras agar tdk terjadi korban sia2

Engkau harus siap “berdebat” dgn atasanmu karena engkau yg lebih tau kondisi prajurit dgn segala kekurangan & kelebihannya. Tdk ada satuan manapun yg benar2 ideal & terkadang ada atasan anda yg karena kesibukannya, tdk terlalu paham akan itu

Dan tentunya engkau harus jagoan karena bila prajuritmu jagoan sejati, dia hanya akan loyal kepada jagoan sesungguhnya. Singa tidak akan pernah loyal kepada domba, domba yg banyak gaya dan berisik pasti akan dimakan oleh singa

Tantanganmu

PELANGGARAN
Bila prajurit di dlm wewenang komandomu, maka awasi dgn sebaik2nya & jaga kedisiplinannya, bertanggungjawablah bila mereka melakukan pelanggaran. Jangan sakit hati saat kamu sudah total namun mereka masih ada yg melanggar, mereka masih belia dan baru lepas dari orang tuanya, bersabarlah...

Bila mereka melanggar tapi diluar wewenang komandomu, JANGAN MAU DIPERSALAHKAN. Jangan membiarkan orang yg tdk ksatria melepaskan tanggung jawabnya. Di tempat prajuritmu di BPkan, Komandan setempat hanya mau menerima uang Kodal tetapi tdk melaksanakan Kodal dgn baik. Para pengecut itu bisanya cuci tangan & menyalahkan orang lain

ANGGARAN
Budget anggaran selama 1 tahun kegiatan utk satuan tempur dgn jumlah prajurit 1.039 orang adalah Rp 3,6M. Itu adalah uang yg sangat kecil, dihadapkan pada kehormatan dan martabat keluarga besarmu di kampung sana yg sangat tdk ternilai itu. Jangan pernah tergoda, Danyon itu gak ngelirik apalagi tergoda ama uang receh

Bila kamu berpikir uang 3,6M itu sangat besar dan tergoda utk “mengakali” nya lalu mengabaikan prajuritmu, KAMU adalah DANYON RECEHAN

Selamat berjuang sahabat2ku, kini nasib para prajurit dan keluarganya berada ditangan kalian. Jadilah DANYON yg TERHORMAT," tulis Sulaiman.

Dalam unggahan sebelumnya, Sulaiman tampak enggan membeberkan alasannya memutuskan pensiun dini dari TNI AD.

Sulaiman tidak begitu peduli dengan perkataan orang lain yang ditujukan padanya.

Sehingga dirinya memutuskan untuk tidak memberitahu apa alasan dirinya memutuskan pensiun dini.

Karena jika dikatakan, alasan tersebut bisa menjadi 'boomerang' bagi dirinya dan keluarga.

Terlebih, menurut Sulaiman, tidak semua orang akan mengerti dan menyetujui alasan dibalik keputusannya untuk pensiun dini dari TNI AD.

Alasan dibalik keputusannya untuk hengkang dari TNI AD akhirnya dijawab oleh Sulaiman dengan unggahan di akun Instagram pribadinya.

"Kenapa Pensiun...?

Apa yg dilakukan setelah pensiun...?

2 pertanyaan yg sudah ribuan kali saya jawab dlm satu minggu ini

Sudah menjadi cita2 kami di masa lalu untuk pensiun di umur 40 tahun. Dan saat ini, pada akhir tahun 2019 kami akan menginjak usia itu. Kami tdk pernah bermimpi menjadi jenderal walaupun dlm form administrasi tertentu (harus diisi) kami tuliskan cita2 maksimal kami ingin menjadi Pangdam (two star general). Itu hanya melengkapi administrasi dan tdk pernah ada ambisi dibenak kami utk itu

Itu mengapa dlm bekerja kami hanya bekerja saja dan tdk berharap apa2 selain membantu anak2 kami yg memang kondisinya perlu diperhatikan

Tulisan ini kami buat secara terbuka agar bila ada penyimpangan dari pernyataan kami dapat langsung di debat oleh para anak buah kami tempat dimana kami pernah bertugas dlm kolom komentar

Dalam tulisan kami sebelumnya mendapatkan reaksi yg beragam dan itu sah2 saja, tdk ada yg sempurna terutama kami sendiri. Dalam gaya bahasa/majas terdapat 24 macam kekayaan bahasa yg dapat digunakan utk menimbulkan efek2 tertentu dalam penyampaian maksud si penulis. Beberapa media online juga terpengaruh dgn gaya bahasa kami kemudian mengambil tulisan itu dan mengemasnya kembali dgn gaya bahasa/judul yg tdk kalah cetar (hiperbola) utk menarik minat pembacanya

Kemanakah anda tergiring...? Sangat tergantung pada kualitas edukasi dan wawasan masing2

Selanjutnya apakah yg kami lakukan setelah pensiun...?

Seperti pernyataan kami di awal, kami tentunya “tidak bekerja” lagi. Kami hanya akan mengurusi keluarga, hobi, jalan2, mengunjungi teman lama dan melihat indonesia serta dunia. Syukur2 bisa kembali membantu saudara2 kita yg membutuhkan bantuan melalui kepercayaan yg diberikan kepada kami

Mohon jangan bertanya lagi... jari kami sudah bengkak menjawab chat sahabat2 dari seluruh indonesia...", tulis Sulaiman.

Dari unggahan tersebut dapat diketahui jika memang Sulaiman ingin pensiun dini dari TNI AD pada usia 40 tahun.

Sulaiman juga mengaku tidak pernah mengharapkan menduduki jabatan atau pangkat yang lebih tinggi di TNI AD.

Dalam unggahan tersebut pula Sulaiman mengatakan pascapensiun dini, dirinya akan fokus mengurus dan travelling bersama keluarga.

Sulaiman juga mengatakan akan terus mengabdi kepada negara dengan cara lain sesuai dengan statusnya yang bukan lagi menjadi TNI AD.

(Sebagian artikel ini tayang di TribunnewsWiki.com)

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved