Virus Corona di Bangka Belitung
Kasus Covid-19 Varian Delta Ditemukan di Babel, Gubernur Lakukan Strategi Ini untuk Pencegahan
Masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus terus waspada. Jangan sampai kendor mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Penulis: nurhayati | Editor: nurhayati
Kasus Covid-19 sepanjang bulan ini dari tanggal 1 hingga 26 Agustus 2021 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah sebanyak 12.399 orang.
Sementara kasus yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi bertambah sebanyak 13.079 orang.
Adapun kasus meninggal dunia Covid-19 sebanyak 505 orang.
Data tersebut berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rilis yang diterima Bangkapos.com, Kamis (27/8/2021) kemarin.
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Terbongkar Ternyata Sosok Ini yang Hapus Foto-foto Amalia
Baca juga: Heboh TKA China Makan Buaya Muara 3 Meter yang Dimasak Jadi Sop, Begini Ganasnya Reptil Tersebut
Diakui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andi Budi Prayitno untuk mengatasi penyebaran penularan Virus Corona ini, perlu kesiapsiagaan daerah terutama dalam melakukan tracing, testing, dan treatment yang agresif dan masif dalam merespon kasus Covid-19 yang merupakan kunci untuk mengendalikan kasus.
"Kenaikan kesembuhan harus terus ditingkatkan hingga mencapai target signifikan, sehingga lebih tinggi dari kasus baru dengan terus melakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing dengan penyelidikan epidemiologi (PE) yang lebih serius untuk mengidentifikasi klaster-klaster penularan, namun juga treatment khususnya penyediaan fasilitas isolasi terpusat/terpadu dan kualitas pelayanan kesehatan agar kesembuhan dapat ditingkatkan dan kematian dapat dicegah serta diminimalisasi," ungkap Andi.
Baca juga: 12 Tahun Nabung Uang Kembalian, Pria Belitung Batal Beli Mobil Malah Pilih Ambulans di Showroom
Diakuinya, masih terjadinya penularan Covid-19 yang masif dan tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di sejumlah daerah di Bangka Belitung.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat di tempat-tempat keramaian dan fasilitas publik baik untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, tak terkecuali aktivitas keagamaan dan rekreasi/pariwisata, lantaran melalaikan dan mengabaikan atau tidak mengindahkan penerapan protokol kesehatan.
"Dalam hal ini, pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di lembaga pendidikan/sekolah perlu mendapat perhatian serius para pihak pemegang otoritas dan pengambil kebijakan," tegas Andi.
Selain itu juga menurutnya, kegiatan atau acara yang menimbulkan kerumunan orang banyak seperti pesta atau resepsi pernikahan.
Di samping itu, kondisi ini terjadi karena ketidakdisiplinan mereka yang dinyatakan positif Covid-19 yang menjalani swaisolasi atau karantina mandiri di rumah/tempat tinggalnya serta tidak berjalan efektifnya Posko Covid-19 di tingkat RT/RW, desa/kelurahan, dan kecamatan, ditambah ketidakpedulian masyarakat untuk turut serta melakukan pengawasan terhadap orang yang positif Covid-19.
Faktor-faktor ini diakuinya, menambah panjang daftar orang yang terpapar dan tertular Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(Bangkapos.com/Rilis/Nurhayati)