Breaking News

Berita Pangkalpinang

Pelajar SMA di Pangkalpinang Ini Mengaku Bahagia Disuntik Vaksin, Fadil: PTM Gak Bikin Was-was Lagi

Usai disuntik, remaja yang duduk di bangku kelas XI ini mengaku bahagia, hal inilah membuat dirinya tak gugup saat divaksin.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: khamelia
(Bangkapos/Cepi Marlianto)
Seorang siswa SMAN 2 Pangkalpinang tampak santai saat hendak disuntik vaksin oleh petugas kesehatan di aula SMAN 2 Pangkalpinang, Kamis (2/9/2021) pagi. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung tak dapat menutupi rasa bahagianya.

Seperti halnya yang dirasakan M. Fadil Raditiya (16), ia tampak antusias saat mengikuti vaksinasi Covid-19 di sekolah.

Saat namanya dipanggil melalui pengeras suara, ia pun langsung bergegas dari tempat duduknya dan langsung mendatangi vaksinator yang memanggil namanya.

Baca juga: Pasien Covid di RS Boleh Ditemani, Ali Pasang Badan Jaga Istri yang Tengah Hamil hingga Meninggal

Baca juga: Ibu Ini Mau Minjam Uang untuk Beli Susu Anaknya, Malah Ketemu Baim Wong di Jalan

Seketika lengan baju kirinya langsung digulung. Dengan ekspresi santai, Fadil langsung menerima suntikan dosis pertama vaksin jenis Sinovac.

Usai disuntik, remaja yang duduk di bangku kelas XI ini mengaku bahagia, hal inilah membuat dirinya tak gugup saat divaksin.

Bagaimana tidak, sebab vaksinasi merupakan satu hal yang dirinya tunggu-tunggu agar tak lagi was-was saat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

"Bahagia, akhirnya pemerintah melaksanakan vaksin di sekolah. Karena yang kita tahu vaksin belum merata untuk usia remaja. Ini juga merupakan program yang baik untuk melakukan pembelajaran tatap muka diera pandemi," kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Anak Ahok Minta Bantuan Sosok Ini Melawan Laporan Ayu Thalia, Si Pelapor Kini Hilang Pekerjaan

Kata Fadil, selama pandemi Covid-19 ia merasa proses pendidikan sangat berantakan. Sebagai seorang siswa SMA ia menganggap pembelajaran online tak efektif dan hanya menimbulkan kebosanan bagia dirinya.

"Saya sebagai pelajar merasa sangat bosan belajar di rumah, maka dari itu saya berharap pandemi cepat selesai dan kembali aman dalam belajar," jelas Fadil.

Walaupun begitu, lanjut dia, orang tuanya memang menyarankan untuk segera mengikuti vaksinasi Covid-19 di sekolah.

Hal itu semata-mata guna mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) secara normal agar cepat dilaksanakan.

"Orangtua sudah tau, mereka  mendukung apalagi masa pandemi jadi harus cepat-cepat PTM," sebutnya.

Sementara itu hal berbeda justru dialami Hanafiah (16). Gadis yang duduk di bangku kelas XI ini mengaku deg-degan saat hendak divaksin.

"Sempat deg-degan, Alhamdulillah setelah suntik nggak lagi," katanya.

Dengan adanya vaksinasi di sekolah ini, ia berharap PTM di sekolah dapat dilakukan seperti biasanya.

219 siswa divaksin

Kepala SMAN 2 Pangkalpinang, Elfian Noviansyah mengatakan, setidaknya sebanyak 219 orang dari 905 siswa telah melakukan vaksinasi Covid-19 tahap pertama hari ini.

"Siswa sangat antusias sekali untuk melakukan vaksinasi Covid-19," ujar Elfian.

Elfian mengaku, jumlah siswa SMAN 2 yang sudah divaksin memang sedikit jumlahnya. Berdasarkan data yang ada dari 905 siswa, 600 orang di antaranya belum melakukan vaksinasi Korona.

"Kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung dan melakukan vaksinasi sekitar 219 siswa terlebih dahulu. Kalau ketersediaan vaksin masih ada, akan kita lanjutkan untuk siswa yang lain," ungkap dia.

Pihak sekolah sendiri, sambungnya, akanterus menggenjot agar seluruh siswanya mengikuti vaksinasi Covid-19. Ini juga terkait dengan akan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di sekolah yang sedang berlangsung.

"Kalau sudah vaksinasi, PTM terbatas yang saat ini sudah kita laksanakan mungkin lebih bisa 100 persen dilakukan. Tetapi, dengan menjaga protokol kesehatan, kita sudah siap dan semua sudah diatur," ucap Elfian.

Meskipun demikian, jika nantinya ada orang tua yang tidak setuju anaknya untuk divaksin, pihak sekolah tidak akan memaksa karena keputusan tersebut ada kepada orangtuanya masing-masing.

"Kami tidak akan memaksa, memang ada orang tua yang bertanya jenis vaksinnya apa dan meminta untuk menunda vaksin anaknya. Sedikitnya ada satu sampai dua siswa per kelasnya," pungkas Elfian.

Vaksinasi siswa baru capai 10 persen

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M. Soleh mengungkapkan, setidaknya baru sekitar 10 persen dari 112.000 siswa SMA/SMK dan MA di Bangka Belitung yang melakukan vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, hal itu tentunya masih dianggap kurang untuk meningkatkan kekebalan kelompok atau herd immunity di kalangan remaja usia sekolah.

"Proses (Vaksinasi-red) masih terus berjalan, InsyaAllah dalam bulan ini bisa tuntas," sebut Soleh.

Lanjut Soleh, apabila nantinya vaksinasi untuk remaja usia sekolah telah selesai dan mencapai 100 persen, pihaknya akan secara perlahan mengurangi sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Semua kegiatan pembelajaran akan dialihkan menjadi PTM seperti semula dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kita sudah menjalankan PTM terbatas sejak pekan lalu dengan vaksinasi ini diharapkan siswa merasa aman dan nyaman untuk keselamatan serta kesehatan selama PTM," timpalnya. (Bangkapos/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved