Warga Permis Diterkam Buaya

Nelayan yang Diterkam Buaya di Sebagin Belum Ditemukan, Tim SAR Alami Kendala Menuju Lokasi

Tim SAR Gabungan sempat mengalami kendala saat pencarian Hakim (52) warga Desa Permisi, Kecamatan Simpang Rimba, Bangka Selatan.

Penulis: Yuranda |
(Ist/Polsek Simpang Rimba)
Proses pencarian terhadap Hakim (52) yang diduga hilang diterkam buaya di Perairan Ceraling Desa Sebagin pada Senin (13/9/2021) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tim SAR Gabungan sempat mengalami kendala saat pencarian Hakim (52) warga Desa Permisi, Kecamatan Simpang Rimba, Bangka Selatan.

Sebelumnya, ditulis Hamid (50) warga Selaring, Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan.

Hakim, diduga diterkam buaya saat mencari ikan di Perairan Seraling, Desa Sebagin, Simpang Rimba, pada Senin (13/9/2021) pagi.

Hingga saat ini Tim SAR Gabungan masih berupaya mencari Hakim.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang Fazzli, mengatakan upaya pencarian masih terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.

"Kami terus lakukan pencarian korban Hakim yang sebelumnya kami sampaikan bernama Hamid. Korban yang diduga diterkam buaya saat mencari ikan di perairan tersebut," kata Fazzli, Senin (13/9/2021).

Kata Fazzli, saat menuju ke lokasi, Tim sempat mengalami kendala, lantaran jalan menuju tempat kejadian perkara (TKP) tidak bisa dilalui oleh kendaraan untuk membawa perahu karet.

"Setelah berupaya semaksimal mungkin, akhirnya Tim berhasil melewati jalan tersebut. Dan saat ini Tim bersama masyarakat setempat masih berupaya melakukan pencarian," katanya.

Baca juga: PPKM Berakhir 13 September, Ini Aturan Terbaru Penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, dan Lion Air

Baca juga: Syarat Naik Pesawat ke Bangka Belitung, Berlaku Mulai 7 September 2021

Baca juga: Dengan Bangganya PSK Bongkar 2 Nama Artis yang Dia Layani, yang Beristri hingga Teman Nikita Mirzani

Kepala Desa Permis, Saihur Rahmi saat dikonfirmasi melalui panggilan telepon membenarkan kejadian ini.

Kepada bangkapos.com, Saihur Rahmi menyebutkan jika kejadian ini diduga terjadi pada Senin (13/9/2021) pagi saat Hakim memukat ikan di Perairan Ceraling Desa Sebagin.

"Kejadian ini diketahui pagi tadi dan hingga kini belum ditemukan," ujarnya.

Saihur Rahmi mengakui hingga kini proses pencarian terus dilakukan baik oleh masyarakat dan nelayan sekitar hingga Basarnas.

Disaksikan istri korban

Kejadian ini diketahui pertama kali oleh istri Hakim, Sila (48) yang turut mengikuti suaminya untuk memukat ikan.

Kabag Ops Polres Bangka Selatan, AKP Surtan Sitorus menyatakan kejadian ini diduga pertama kali diketahui oleh Sila (48) selaku istri dari Hakim (52).

"Menurut pengakuan Sila, korban (Hakim -red) sempat meminta tolong sebanyak tiga kali dan mau ditolong, tetapi tidak dapat ditolong karena telah dibawa oleh buaya ke arah tengah laut," ujar AKP Sitorus pada Senin (13/9/2021) siang.

Untuk menolong suaminya, Sila meminta tolong kepada warga sekitar untuk mencari keberadaan Hakim (52).

Ia mengakui pencarian terhadap Hakim (52) hingga kini masih dilakukan dan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait termasuk Basarnas dan masyarakat setempat.

Buaya 8 Meter

Jumlah buaya yang ada di Perairan Desa Sebagin Kecamatan Simpangrimba Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung diperkirakan tak hanya satu.

Bahkan, diperkirakan ada satu buaya hitam yang memiliki bobot dan panjang hingga mencapai delapan meter.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Sebagin, Darno pasca-penyerangan buaya terhadap warganya saat memukat di perairan tersebut, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi Buaya
Ilustrasi Buaya (Istimewa)

"Iya kemungkinan delapan meter panjangnya dan berwarna hitam, itu yang paling besar dan selebihnya masih buaya-buaya yang berukuran kecil," ujar Darno.

Darno belum dapat menyimpulkan dari mana asal buaya ini.

Ia juga tak dapat memastikan berapa banyak. Namun dipastikannya, tak begitu banyak.

"Kalau populasinya tidak begitu banyak, palingan ada tiga sampai lima buaya," katanya.

Karena diakuinya, memang perairan Desa Sebagin cukup luas bahkan berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan.

Pihaknya pun kerap meminta bantuan pawang buaya ataupun orang yang dianggap mampu untuk mengetahui letak buaya tersebut.

"Kami juga sering mencari orang pintar untuk menangkap buaya ini namun belum ada hasilnya," jelasnya.

(Bangkapos.com/Yuranda/jhoni kurniawan)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved