Perut Buaya 4 Meter Dibelah, Tak Disangka Benda Berusia 5000 Tahun Ini yang Ditemui

Pemburu di sana merasa kaget dengan temuannya setelah membelah perut buaya sepanjang 4 meter.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
FACEBOOK/JOHN HAMILTON Via Daily Star
Penampakan buaya 4 meter yang perutnya dibelah 

BANGKAPOS.COM - Ketika perut buaya sepanjang 4 meter dibelah, betapa tak disangkanya yang ditemui kemudian sebuah benda berusia 5000 tahun.

Kejadian ini terjadi di Missisippi.

Pemburu di sana merasa kaget dengan temuannya setelah membelah perut buaya sepanjang 4 meter.

Pemburu yang berasal dari Missisippi, Amerika Serikat (AS) itu telah menemukan beberapa benda antik yang diperkirakan berusia 5.000 tahun.

Shane Smith yang memiliki pabrik pengolahan membelah perut buaya yang ditangkap oleh rekan sesama pemburu, John Hamilton.

Baca juga: Namanya Melejit Berkat Akting Pelakor, Bocoran Peran Han So Hee di Drakor Terbaru Jago Berkelahi

Baca juga: Ternyata Pekerja TI di Tempilang Jadi Korban Pembunuhan, Istri Sempat Lapor Suaminya Tidak Pulang

Ia pun merasa kaget setelah menemukan mata panah dan bandulan kuno saat memproses buaya tersebut.

Awalnya Shane mengira buaya besar itu memakan anak panah yang ditembakkan sesorang ke arahnya.

Tetapi seperti dilansir dari Daily Star, seorang ahli geologi negara bagian Missisippi mempelajari benda-benda tersebut dan memperkirakan berusia antara 5.000 hingga 6.000 tahun, yang kemungkinan tergeletak di tanah.

“Kami telah membelah sebuah buaya besar untuk melihat apa yang ada di perutnya,” bunyi pernyataan Pengolahan Red Antler, yang merusakan pabrik pengolahan milik Shane di akun Facebook-nya.

“Sejauh ini semua memiliki sesuatu yang keren. Namun buaya sepanjang 13,5 kaki yang dibawa John Hamilton menghasilkan kejutan untuk tahun ini,” ujarnya.

Sejarawan mengatakan mata panah yang patah dan bandulan itu adalah jelnis pemberat untuk memancing yang digunakan penduduk asli Amerika pada masa Archaic. 

Shane sendiri merasa tak yakin untuk mengungkapkan penemuannya di Facebook, karena tak akan ada yang percaya.

Tetapi ia kemudian mengubah pikirannya dan menyadari hal ini terlalu keren untuk tak diposting.

“Kami bergurau mengenai hal itu dan mungkin saya satu-satunya orang di dunia yang menarik anak panah dari perut buaya,” katanya.

Meski cukup unik, ini bukanlah penemuan paling aneh yang pernah ditemukan di dalam perut buaya.

Awal tahun ini, tempat pengolahan buaya yang berbeda menemukan lima kalung anjing yang tecerna dari perut buaya, serta sebuah busi dan beberapa cangkang kura-kura.

Baca juga: Daerah Ini Berpotensi Disapu Tsunami 28 Meter, BMKG Ingatkan Masyarakat Siapkan Skenario Terburuk

Baca juga: Nilai SKD Siska Nyaris Sempurna, 97 Peserta Lolos Passing Grade SKD CPNS Pemprov Bangka Belitung

Ketua RT diterkam buaya di depan sang istri

Masih terkait buaya, di Bangka Belitung,  seorang Ketua RT diterkam predator ganas itu di depan istrinya lalu diseret ke tengah laut 

Ketua RT tersebut adalah Hakim (52).

Dia adalah ketua RT 003 RW 006 Desa Rajik, Simpang Rimba, Bangka Selatan, Bangka Belitung.

Ini adalah serangan buaya terhadap warga di Bangka Belitung yang  terjadi untuk kesekian kalinya.

Kali ini kejadianya di perairan Ceraling, Desa Sebagin pada Senin (13/9/2021) pagi.

Proses pencarian terhadap Hakim (52) yang diduga hilang diterkam buaya di Perairan Ceraling Desa Sebagin pada Senin (13/9/2021)
Proses pencarian terhadap Hakim (52) yang diduga hilang diterkam buaya di Perairan Ceraling Desa Sebagin pada Senin (13/9/2021) ((Ist/Polsek Simpang Rimba))

Korbannya adalah seorang warga Desa Permis, Kecamatan Simpang Rimba, bernama Hakim (52).\

Ia diterkam buaya saat sedang memukat ikan di laut.

"Kejadian ini diketahui pagi tadi dan hingga kini belum ditemukan," ujar Kepala Desa Permis Saihur Rahmi

Saihur Rahmi mengatakan, begitu tahu Hakim diterkam buaya, proses pencarian dilakukan oleh masyarakat Permis dan nelayan sekitar.

Guna membantu pencarian terhadap Hakim (52) yang diterkam buaya, tim pencarian bersama warga dan nelayan setempat turut serta ke laut untuk mencari.

Bahkan masyarakat dan juga nelayan ini turut mempersiapkan segala keperluan sebagai logistik untuk pencarian.

Selain masyarakat dan nelayan, Basarnas bersama Kepolisian dan TNI juga turut membantu dalam proses pencarian terhadap Hakim (52).

Saihur Rahmi menambahkan, pihaknya juga menyediakan logistik lainnya seperti genset, penerangan serta jaring dan umpan sebagai pendukung dalam pencarian Hakim.

"semoga saja dapat membuahkan hasil terbaik," ujarnya.

Hakim diterkam buaya saat sedang memukat ikan.

Kejadian ini diketahui pertama kali oleh istri Hakim, Sila (48).

Sang istri menyaksikan bagaimana buaya menerekam Hakim lalu menyeretnya ke tengah laut.

Kabag Ops Polres Bangka Selatan, AKP Surtan Sitorus, Hakim sempat meminta tolong sebanyak tiga kali.

Belum sempat ditolong, Hakim keburu hilang diseret buaya ganas tersebut.

"Menurut pengakuan Sila, korban (Hakim -red) sempat meminta tolong sebanyak tiga kali, dan mau ditolong,  tetapi tidak dapat (keburu) ditolong karena telah dibawa oleh buaya ke arah tengah laut," ujar AKP Sitorus pada Senin (13/9/2021) siang.

Tahu suaminya diseret buaya, Sila bergegas meminta tolong ke warga sekitar.

Hakim ditemukan pada hari kedua pencarian

Hakim (52) kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal, Selasa (14/9) sekitar pukul 09.00 WIB.

Jasad Hakim dalam kondisi masih utuh ditemukan mengambang di sekitar perairan laut Tanjung Berani, Desa Sebagin atau lebih kurang dua kilometer dari titik hilangnya.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Fazzli kepada Bangka Pos membenarkan Hakim ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Selasa (14/9) pagi.

Setelah berhasil ditemukan, jenazah Hakim segera dibawa ke rumah duka di Desa Permis Kecamatan Simpang untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

"Dengan ditemukannya korban, tim SAR gabungan melakukan debriefing dan operasi SAR ditutup. Semua unsur yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing," ujarnya.

(bangkapos.com/kompas.tv)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved