Tercatat ada 8 Penambang Timah di Bangka Belitung Tewas Disambar Petir, Belasan Lainnya Selamat

Peristiwa penambang pasir timah disambar petir ini bukan pertama kali terjadi di wilayah Bangka Belitung.

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com
Ilustrasi disambar petir 

"Air laut langsung masuk ke dalam kapal, ditimba rupanya tidak mampu. Ya,sudah perahu pun tenggelam," kenang Kojek.

Untungnya walau dalam kondisi panik, Kojek masih bisa mengintruksikan dua ABK terjun ke laut bersamanya.

Berenang menuju sebuah kapal pancing yang kebetulan lewat jangkar sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.

"Kami berenang menuju kapal itu," kata Kojek bersyukur diselamatkan oleh nahkoda dan ABK di kapal yang dimaksud.

Rumah Hangus Terbakar Disambar Petir 

Tepat tengah hari, tiba-tiba Dusun Kotawaringin Timur Desa Kotawaringin Kecamatan Puding Besar Kabupten Bangka, diguyur hujan lebat.

Tak hanya itu, angin kencang melanda disertai petir menggelegar. Seketika halilintar menghantam atap rumah setengah permanen, milik Herman. Rumah buruh kebun itu hangus terbakar beserta seisinya, Sabtu (5/1/2019).

"Kejadian sekitar jam dua belas siang. Waktu itu hujan besar, dan disertai petir. Saat itulah atap rumah dari seng disambar petir.

Api langsung berkobar membakar dinding papan rumah, hingga menganguskan dinding beton di bagian bawah," kata Kepala Desa (Kades) Kotawaringin, Subarian, Sabtu (5/1/2019).

Untungnya saat kejadian Herman, istri dan dua anaknya tak ada di rumah.

Herman sedang berada di kebun, sedangkan istri dan dua anaknya berada di rumah keluarga mereka di desa yang sama.

"Api membakar seisi rumah, termasuk sebuah sepeda motor merek sporty milik Herman," katanya.

Warga yang mengetahui kebakaran akibat petir, langsung berusaha memadamkan api. Di tengah lebatnya hujan, api masih sulit dipadamkan.

Alhasil sebagian warga menggunakan ember, menampung genangan air di selokan atau got sekitar pemukiman, yang kemudian disiram ke titik api.

"Kami angkut aik got...aikbandar (air selokan) lalu kami siram ke api," katanya.

Kades turut prihatin atas kejadian yang menimpa warganya. Apalagi Herman hanyalah seorang buruh kebun, memiliki dua orang, masing-masing duduk di bangku SD dan TK.

Akibat kejadian tersebut Herman mengaku menderita kerugian puluhan juta rupiah.

(Bangkapos.com/Zulkodri)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved