Benarkah akan Terjadi Kiamat Internet? Disebut Penyebabnya Berhubungan dengan Badai Super Matahari

Benarkah akan Terjadi Kiamat Internet? Disebut Penyebabnya Berhubungan dengan Badai Super Matahari

Editor: M Zulkodri
space_wikia.com
Hubungan badai matahari dan internet mati atau kiamat internet. 

BANGKAPOS.COM--- Di era sekarang ini Jaringan internet menjadi sebuah kebutuhan pendukung bagi banyak orang terlebih di era informasi digital yang serba cepat saat ini.

Apabila jaringan internet mengalami mati total tentunya sangat mengesalkan, apalgia pekerjaan menumpuk harus segera diselesaikan.

Apalagi saat ini aktifitas pekerjaan harus berhubungan dengan internet.

Baru-baru ini sempat dikeluhkan jaringan internet provider milik BUMN di Indonesia mati total.

Berbagai macam bisa menjadi penyebab matinya jaringan internet.

Dari permasalahan teknis hingga masalah alam.

Atau bisa jadi kuota tidak jalan, jaringan wi-fi mati bukan selalu salah operator atau servernya.

Pernahkah Anda membayangkan penyebab internet mati itu adalah sesuatu yang besar atau bahkan tidak pernah Anda bayangkan?

Baca juga: Begini Caranya Agar Uang Koin Rp 1000 Kelapa Sawit Bisa Laku Jutaan Rupiah di Kalangan Kolektor

Baca juga: STOP! Orang-orang dengan Kondisi Ini Jangan Lagi Minum Air Kelapa, Bisa Bahaya Bagi Tubuh

Bahkan ada yang menyebutnya sebagai "kiamat internet" benarkah hal itu akan terjadi?

Seperti berhubungan dengan Matahati, ya Matahari, pusat tata surya kita.

Dilansir dari internasional.kontan.co.id yang mengutip Gizbot pada Senin (20/9/2021), bisa jadi internet Anda mati karena badai super matahari.

Di mana badai super matahari itu sedang menuju ke Bumi dan dapat menyebabkan "kiamat internet".

Sebenarnya para ahli sudah mengingatkan kita tentang "kiamat internet" pada beberapa hari lalu.

Karena badai matahari dapat berpotensi merusak satelit komunikasi.

Sehingga membuat jutaan orang dalam keadaan offline.

Memang apa itu badai matahari?

Apa hubungannya dengan internet yang mati?

Perlu Anda tahu, badai matahari kerap kali disebut sebagai badai magnetik.

Itu adalah sebuah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang disebabkan oleh gangguan pada interplanetary medium.

Baca juga: Pakai Baju Ketat, Tubuh Maria Vania Naik Turun Bagikan Gaya Olahraga Untuk Pengendara Motor

Baca juga: Begini Momen Pertemuan Luna Maya dan Ariel Noah saat Berada Sepanggung, Singgung soal Ciuman Pertama

Badai matahari tersebut terjadi dikarenakan letupan lidah api besar yang terjadi di matahari.

Matahari juga terus menerus mengirimkan partikel eletromagnetik. 

Partikel inilah yang disebut angin matahari.

Nah, apa pengaruh badai matahari?

Sangeetha Abdu Jyothi dari Universitas of California, Irvine menulis sebuah studi yang berjudul "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse".

Studi ini direpresentasikan pada konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021.

Kata Sangeetha Abdu Jyothi, matahari diperkirakan akan menjadi lebih aktif dalam waktu dekat.

Akibat dari periode aktivitas matahari itu membuat kemajuan teknologi modern menjadi lemah.

Karena matahari akan menjadi jauh lebih aktif, maka dia memuntahkan lebih banyak gelombang matahari seiring berjalannya waktu.

Dan ini akan menyebabkan cuaca luar angkasa yang ekstrem.

Baca juga: KABAR DUKA, Montir Asal Bantul, Yogya yang Mendadak Lumpuh Usai BAB Itu, Hari Ini Meninggal Dunia

Padahal kondisi itu secara langsung mempengaruhi kehidupan di Bumi seperti yang kita ketahui, antara 1,6 dan 12 persen dalam dekade berikutnya.

Dan sebagian besar dampak akan terjadi untuk kabel bawah laut.

Soal penyebab kiamat internet, studi itu menjelaskan bahwa internet yang menggunakan serat optik (fiber optic) tidak akan memiliki banyak risiko kerusakan akibat badai matahari.

Hal ini karena serat optik tidak terpengaruh oleh arus dari gelombang magnetik. 

Di sisi lain, kabel bawah laut mungkin tidak seberuntung serat optik.

Sebab badai matahari dapat mengganggu bahkan beberapa kabel itu akan menyebabkan pemadaman konektivitas dan mengalihkan kita ke mode offline.

Jika badai matahari terus terjadi, maka jangan heran jika internet akan tidak akan stabil.

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved