3T yang Agresif dan Masif Jadi Kunci untuk Mengendalikan Kasus Covid-19 di Babel

kesiapsiagaan daerah terutama dalam melakukan tracing, testing, dan treatment ( 3T) yang agresif dan masif dalam merespon kasus Covid-19 merupakan...

Istimewa/ Dok Tim Gugus Tugas Covid-19 Pangkalpinang
Ilustrasi__ Pengambilan sampel swab tracing pasien positif, di Puskesmas Tamansari, Jumat (5/6/2020) 

3T yang Agresif dan Masif Jadi Kunci untuk Mengendalikan Kasus Covid-19 di Babel

BANGKAPOS.COM -- Empat daerah kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) ditetapkan menerapkan PPKM Level 3 setelah diumumkan oleh pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Koordinator PPKM luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto pada Senin (18/10/2021) petang.

Adapun daerah tersebut antara lain Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

Sedangkan 3 daerah kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan dan Bangka Tengah menerapkan PPKM Level 2.

Masa PPKM ini berlaku mulai 19 Oktober hingga 8 November 2021 mendatang.

Terkait dengan level PPKM yang ada di Bangka Belitung, Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Bangka Belitung, Andi Budi Prayitno mengungkapkan, kesiapsiagaan daerah terutama dalam melakukan tracing, testing, dan treatment ( 3T) yang agresif dan masif dalam merespon kasus Covid-19 merupakan kunci untuk mengendalikan kasus covid-19.

Baca juga: PPKM Sampai 1 November, Aturan Naik Pesawat Semua Maskapai, Tak Perlu PCR Asal Penuhi Syarat Ini

Baca juga: Video Gisel Goyang Pargoy 15 Detik di Kolam Renang Bikin Warganet Terngiang-ngiang

Baca juga: Tarif PCR Syarat Naik Pesawat Berlaku 19 Oktober- 1 November, Penumpang Lion Air Bisa Lebih Murah

Baca juga: Karyawan Pinjol Ilegal di Kelapa Gading Gemetar saat Digerebek, Tapi Garang saat Intimidasi Debitur

Dikatakan Andi, pada Selasa 19 Oktober 2021, situasi dan perkembangan terkini penanganan Covid-19 di Babel, terdapat 15 orang terkonfirmasi Covid-19, dengan kumulatif 51.844 orang. Sementara kasus yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi bertambah sebanyak 43 orang (kumulatif 50.147). Adapun kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 1 orang (kumulatif 1.429).

"Tracing, testing, dan treatment yang agresif dan masif dalam merespon kasus Covid-19 merupakan kunci untuk mengendalikan kasus Covid-19," kata Andi Budi Prayitno, Selasa ( 19/10/2021).

Kenaikan kesembuhan, lanjut Andi, harus terus ditingkatkan hingga mencapai target signifikan sehingga lebih tinggi dari kasus baru dengan terus melakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing dengan penyelidikan epidemiologi (PE) yang lebih serius untuk mengidentifikasi klaster-klaster penularan.

Tetapi juga treatment khususnya mengisolasi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke fasilitas isoter dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas agar kesembuhan dapat ditingkatkan dan kematian dapat dicegah serta diminimalisasi.

"Bahwa hari ini ( Selasa, 19 Oktober 2021--) angka kesembuhan lebih tinggi dari kasus konfirmasi Covid-19. Hal tersebut menjadi kabar baik, namun penularan Covid-19 masih mengancam, demikian juga kasus kematian akibat Covid-19, tidak lain lantaran masyarakat abai dan tidak mengindahkan Protokol Kesehatan serta belum divaksin," ucap Andi.

Karenanya, tidak bisa tidak dalam penanganan Covid-19 membutuhkan kerjasama bahu-membahu, sinergi dan kolaborasi dari semua unsur dan komponen masyarakat.

Baca juga: PPKM Sampai 1 November, Sopir Logistik Hanya Antigen dan Naik Pesawat Semua Maskapai Wajib PCR

Baca juga: Tiga Bacaan Doa Agar Mudah Dapat Pekerjaan dan Rezeki, Amalkan Setiap Selesai Sholat

Baca juga: Kecelakaan Tragis di Tol Cipularang Renggut Nyawa Bos Indomaret, Sopir Kontainer Diburu Polisi

Baca juga: Ayah Wanita Cantik Ini Orang Terkaya di Dunia, Tapi Pilih Menikah dengan Pria Mesir Penunggang Kuda

Lebih dari itu adalah komitmen masing-masing Kepala Daerah dan konsistensi kebijakan dalam menanggulangi pandemi Covid-19 demi menjamin kesehatan dan keselamatan warganya.

Tanpa itu, upaya dalam mengatasi pandemi ini terutama dalam mengendalikan Covid-19 tidak akan berhasil dan maksimal. 

"Kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19 menitikberatkan untuk mencegah peluang penularan Covid-19. Upaya yang bersifat dinamis ini selalu memperhatikan situasi dan kondisi terkini. Penurunan kasus aktif/positif menjadi target utama berbarengan dengan peningkatan kapasitas testing dan vaksinasi." ucapnya.

(*/bangkapos.com/ Asmadi)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved