Gerah Lihat Suami Biasa hanya Pakai Celana Dalam di Rumah, Pengantin Baru Ini Gugat Cerai Suami

Saya terus meminta kepadanya bahwa saya perlu lebih banyak waktu untuk membiasakan diri dan mengatasi rasa malu

Editor: Iwan Satriawan
Pixabay.com
Ilustrasi pasangan suami istri 

Setelah perkenalannya dengan AS, SR memilih bekerja dan tinggal di Jakarta.

Rupanya usaha orang tua AS untuk menikahkan SR tidak lekas surut walau SR memilih menjauh.

Kedua orang tua AS kerap datang ke rumah orang tua SR di Boyolali sepanjang Desember 2019 sampai Mei 2020.

Pada bulan Mei 2020 orang tua AS mulai mendesak orang tua SR agar anaknya mau menikah dengan AS.

Namun, SR tetap menolak. Tapi kedua orang tuanya memaksa agar SR menikahi AS.

Alasannya karena orangtua SR tidak enak dengan orangtua AS dan malu dengan tetangga karena sudah terlalu sering dikunjungi orangtua AS.

SR akhirnya kasihan dengan orangtua AS dan sepakat untuk menikah.

SR mengajukan syarat agar pernikahannya tidak dibuat pesta, tetapi cukup menikah di KUA saja.

Pernikahan SR dan AS lalu dilangsungkan pada 10 Oktober 2020.

Setelah pernikahan di KUA, SR lalu di bawa ke rumah termohon dan ternyata diadakan pesta besar di sana.

Padahal sebelumnya SR sudah mengajukan syarat bahwa ia mau menikah asalkan tidak dibuat pesta.

Setelah pernikahan, apa yang dikhawatirkan SR jadi kenyataan.

Ternyata AS mengalami gangguan jiwa dan kerap tidak nyambung dan ngelantur jika diajak bicara.

Karena merasa kacau dan takutnya, SR tidak mau tidur bersama AS di malam pertamanya.

Ia memilih pulang ke rumah orangtuanya dengan memesan taksi online pada malam hari usai pesta pernikahan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved