Militer dan Kepolisian

Akhirnya Korut dan Korsel Setuju Akhiri Gencatan Senjata Kedua Negara, Namun Ini yang Mengganjal

Presiden Korea Selatan Moon Jae In, mengatakan bahwa keempat negara telah membuat perjanjian “pada prinsipnya” untuk secara resmi mengumumkan perang

Editor: Iwan Satriawan
Nation State Forums
Perang Korea 

BANGKAPOS.COM-Setelah puluhan tahun saling bermusuhan dua negara di Semenanjung Korea yaitu Korea Utara dan Selatan, AS dan China telah sepakat untuk menyatakan secara resmi berakhirnya perang Korea.

Konflik panjang puluhan tahun ini telah memakan korban ribuan orang dan melibatkan berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan China.

Konflik ini sebelumnya berakhir dengan gencatan senjata yang tidak stabil pada tahun 1953.

Dilansir  dari Independent via kompas.com, Presiden Korea Selatan Moon Jae In, mengatakan bahwa keempat negara telah membuat perjanjian “pada prinsipnya” untuk secara resmi mengumumkan perang telah berakhir.

Perang Korea, yang berlangsung dari tahun 1950 hingga 1953, membagi semenanjung Korea menjadi dua negara.

Sejak itu, pemerintahan AS berturut-turut, China dan PBB, telah gagal menyelesaikan persyaratan untuk mengakhiri permusuhan secara resmi.

Tentara AS dalam Perang Korea
Tentara AS dalam Perang Korea (Army mi)

Ini membuat kedua negara secara teknis dalam keadaan perang terus-menerus.

Namun, Moon menambahkan bahwa pembicaraan belum dimulai untuk menyatakan akhir formal karena Korea Utara menolak "permusuhan" AS.

Pyongyang terus-menerus mengaitkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang.

Termasuk mengakhiri kehadiran 28.500 tentara Amerika di Korea Selatan, latihan militer tahunan antara kedua belah pihak, dan mencabut sanksi ekonomi AS yang keras terhadap Korea Utara.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pada bulan September mengisyaratkan kemungkinan dukungan negaranya untuk pembicaraan.

Tetapi dia mengatakan AS harus mengakhiri "kebijakan bermusuhan" terlebih dahulu.

"Karena itu, kami tidak dapat duduk untuk diskusi atau negosiasi mengenai deklarasi tersebut. Kami berharap pembicaraan akan dimulai," kata Moon pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Canberra.

Pemimpin Korea Selatan juga berharap bahwa mengakhiri perang secara resmi akan mendorong Kim untuk menghidupkan kembali negosiasi yang macet mengenai program nuklir Korea Utara.

Tetapi, mengakhiri perang tampaknya merupakan tujuan yang sulit dicapai karena perbedaan pandangan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved