Asam Urat
Benarkah Melinjo Bisa Sebabkan Asam Urat? Ilmuan asal Jepang Ungkap Fakta Sebenarnya
Anggapan di masyarakat mengenai melinjo bisa menyebabkan penyakit asam urat
BANGKAPOS.COM - Anda mungkin pernah mendengar anggapan masyarakat mengenai melinjo bisa menyebabkan penyakit asam urat.
Ternyata, anggapan melinjo bisa menyebabkan asam urat itu keliru dan hanya mitos belaka
Hal ini berdasarkan hasil penelitian ilmuwan asal Jepang, Prof Mitsuhiro Watanabe.
Setelah 15 tahun meneliti tanaman melinjo, Watanabe menyimpulkan kalau bukan melinjo yang menjadi penyebab utama asam urat.
Baca juga: Video Goyangan 13 Detik Gisel Ini Masih Banjir Tontonan, Ngaku Rasanya Paling Enak
Baca juga: Suami Syok Pergoki Istrinya, Seorang ASN Berhubungan Badan dengan Selingkuhan di Kios Saat Dini Hari
Penyebab asam urat setelah mengkonsumsi melinjo bukan diakibatkan karena buah melinjonya, melainkan proses pengolahannya yang memicu melinjo menjadi tidak baik bagi kesehatan.
“Seringkali melinjo dikonsumsi usai digoreng, itulah yang tidak baik bagi kesehatan.
Mungkin dengan digoreng dengan minyak yang jelek atau sudah digunakan berkali-kali membuat tidak baik bagi kesehatan.
Jadi bukan dari melinjonya tapi dari prosesnya.” jelas Watanabe, dilansir dari sajiansedap dalam artikel 'Enggak Sangka, Penelitian Ungkap Melinjo Tak Sebabkan Asam Urat! Justru Punya Deretan Manfaat Luar Biasa Ini'.
Tidak hanya itu, melalui penelitian yang dilakukan, Watanabe membuktikan jika buah melinjo justru memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
“Dalam penelitian ini kami membuat ekstrak buah melinjo, dan ternyata hasil penelitian kami mengungkap ekstrak melinjo bagus untuk kesehatan, terutama untuk mencegah diabetes dan obesitas,” imbuh profesor asal Negeri Matahari Terbit tersebut.
Baca juga: Suami Sah Lemas, Istrinya Ditemukan Tewas Bersama Selingkuhan di Hotel Dalam Kondisi Tanpa Busana
Baca juga: Reaksi Dianna Dee Dipertemukan dengan Artis FTV Kadek Devi Karena Disebut Mirip
Watanabe mengungkapkan, ekstrak melinjo yang diproduksi saat ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan masyarakat, karena banyak masyarakat yang saat ini menggemari makanan yang mengandung lemak dan tidak baik bagi kesehatan.
“Sejak 5 hingga 6 tahun lalu, ekstrak melinjo ini sudah kami pasarkan di Jepang, sedangkan di Indonesia sendiri masih dalam proses menuju pemasaran,” pungkas Watanabe.
Di samping itu, ada setidaknya 3 penyakit yang dapat disembuhkan dengan daun melinjo seperti:
1. Membantu melancarkan buang air kecil
Kalian pernah merasakan sakit ketika buang air kecil, tak hanya sakit, namun juga perih.
kalian dapat mengobatinya dengan mengonsumsi daun melinjo.
Caranya yaitu dijadikan lalapam atau bisa juga meminum air rebusan daun melinjo.
Untuk pengobatan, minum air rebusan daun melinjo tersebut dua kali sehari sampai sembuh.
2. Melancarkan sistem pencernaan
Rutin mengonsumsi daun melinjo akan membantu melancarkan sistem pencernaan secara efektif.
Kandungan serat di daun melinjo dapat membantu mencegah berbagai gangguan pada organ pencernaan.
Daun melinjo ini dapat menyembuhkan penyakit pencernaan seperti sembelit, susah BAB dan mengobati diare.
Baca juga: Ghea Youbi Angkat Tangan Peragakan Senam Kegel Bareng Maria Vania, Ini Sosoknya
3. Sakit mata
Sakit mata merupakan masalah yang sering dialami banyak orang.
Orang merasakan sakit pada mata seperti rasa perih dan sering mengeluarkan kotoran/belekan.
Untuk menyembuhkan sakit mata seperti ini, kalian dengan rutin meneteskan air rebusan daun melinjo pada mata dua kali sehari.
Namun satu tetes untuk satu mata saja.
Lakukan hal tersebut secara rutin agar mata cepat sembuh.
Mengenal Penyakit Asam Urat
Asam urat merupakan sisa pencernaan zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Hal ini disampaikan oleh dr Luki Agustina Damayanti SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam Surabaya.
"Zat purin sendiri terdapat di setiap bahan makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan," ucap Luki.
Penyakit asam urat tinggi, lanjutnya, terjadi apabila kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal.
"Batas normal kalau pria 3.4 - 7 mg/dl, sementara wanita 2.4 - 5.7 mg/dl," jelas Luki.
Penyakit asam urat, Luki menuturkan, dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain konsumsi makanan tinggi purin, faktor keturunan, konsumsi kafein dan alkohol, obesitas atau kegemukan, gangguan pengeluaran asam urat di ginjal, dan resiko tinggi di atas usia 40 tahun.
Bagaimana asam urat dapat meningkat?
Luki menuturkan bahwa setiap orang memiliki zat asam surat di dalam darahnya. Normalnya, asam urat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kotoran (faeces dan urine).
"Jika terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung purin atau asam urat, maka ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat sehingga kadarnya meningkat dalam darah," tutur Luki.
Asam urat yang berlebih, lanjutnya, akan terkumpul pada persendian, sehingga menyebabkan nyeri atau bengkak.
Penyakit asam urat dapat ditandai dengan beberapa gejala.
Di antaranya sendi terasa nyeri terutama pada malam dan pagi hari, sendi terasa ngilu bahkan tampak bengkak dan meradang (kemerahan), serta terjadi nyeri sendi berulang kali pada jari kaki dan tangan, tumit, lutut, siku dan pergelangan tangan
Pada kasus yang berat, lanjut Luki, sendi akan mengalami nyeri hebat ketika bergerak.
Bagi para penderita asam urat, Luki menyarankan untuk menghindari makan dengan kadar purin tinggi, alkohol, kafein dan minuman bersoda serta istirahat secara cukup.
"Selain itu perbanyak minum air putih dan olahraga dengan cukup," tuturnya
Juga, lanjut Luki, mengkonsumsi makanan yang mendandung dan potasium seperti kentang, pisang, alpukat, dan susu.
Selain itu juga sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti ingkong rebus, ubi, roti gandum, dan beras merah.
"Serta perbanyak konsumsi sayuran dan buah yang mengandung vitamin c yang tinggi seperti jeruk, strawberry, mangga, sawi putih, sawi hijau, dan tomat," tutur Luki