Inilah Hutan Keramat di Indonesia Dihuni Ratusan Wanita Tampil Polos, Pria Masuk Denda Rp1 Juta
Inilah Hutan Keramat di Indonesia yang Berisikan Ratusan Wanita Tampil Polos, Pria Dilarang Masuk
Inilah Hutan Keramat di Indonesia Dihuni Ratusan Wanita Tampil Polos, Pria Masuk Denda Rp1 Juta
BANGKAPOS.COM - Kawasan hutan ini sangat unik.
Hanya boleh dimasuki oleh para perempuan saja dan harus dalam keadaan tanpa busana.
Laki-laki jangan harap bisa sekadar melihat para perempuan tampil polos itu.
Sanksi adat sangat ketat diterapkan di hutan tersebut.
Pria yang diketahui melihat apalagi mendekat, siap-siap mengeluarkan kocek Rp1 juta.
Hutan itu bukan berada di negara lain, tetapi ada di Indonesia.
Media Vietnam yakni 24h.com.vn sampai tertarik meliput hutan spesial ini.
Baca juga: Suami Bawa Uang Rp4,9 M Usai Kerja 2 Bulan, Pekerjaannya Terbongkar Setelah Organ Intim Istri Gatal
Baca juga: Begini Sekarang Nasib Pedangdut yang Ngaku Dihamili Suami dari Inul Daratista, Hidupnya Miris
Mereka terkaget-kaget dengan berita yang beredar soal hutan keramat yang sangat langka tersebut.
Dilansir Intisarionline.com, menurut keterangannya sendiri, pria dilarang memasuki hutan keramat itu.
Wanita di sana tak mengenakan busana bebas bermain di sungai.
Menurut BBC, hutan seluas 8 hektare tersebut terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia.
Wanita lokal menangkap kerang dan juga berbagi cerita keseharianya.
Tempat ini sangat khusus tanpa ada satupun laki-laki mendampingi.
Wanita yang akan masuk tempat ini pun tanpa mengenakan sehelai benang pun.
Sedangkan para pria ini dilarang untuk memasuki hutan keramat ini.
Bahkan, bagi pria yang nekat masuk hutan ini akan didenda sebesar Rp1 juta.
Baca juga: Gisel Akui di Video Ini Goyangannya yang Paling Enak, Durasinya Cuma 13 Detik
Baca juga: Suami Syok Pergoki Istrinya, Seorang ASN Berhubungan Badan dengan Selingkuhan di Kios Saat Dini Hari
Hal ini bahkan pernah diungkapkan oleh sebuah film dokumenter yang dibuat oleh BBC di Indonesia.
Andriana Meraudje, penduduk setempat pun berbicara soal hutan ini pada pembuat film dokumenter.
"Ini adalah hutan hanya untuk wanita. Itu sudah ada sebelum saya lahir.
Dan tradisi itu telah dipertahankan sejak itu. Hidup dan mati ini berbeda dari prinsip umum," katanya.
"Untuk masuk hutan, perempuan harus telanjang bulat.
Baca juga: Pose Dianna Dee Pakai Daster Minta Ditemenin ke Sawah, Bawa Bakul dengan Rambut Acak-acakan
Baca juga: Sempat Tak Laku Manggung, Stress hingga Gagal jadi Artis, Biduan Dangdut Ini Alami Penyakit Ini
Pakaian apapun, termasuk pakaian dalam, tidak diperbolehkan," katanya.
"Jika laki-laki datang ke hutan, bahkan hanya berdiri dari luar melihat ke dalam, dia akan dihukum.
Kami akan mengambil mereka ke pengadilan adat," kata Adriana.
Warga lainnya, Ari Rumboyrusi mengatakan kalau sudah menjadi tradisi bagi perempuan untuk pergi ke hutan bersama-sama menangkap kerang dan saling berbicara.
"Saat air surut, kita semua akan pergi ke hutan bersama-sama.
Kami bahkan mengundang teman-teman kami untuk bergabung.
Ketika di hutan, kami merasa bebas dan nyaman karena tidak ada pria di sekitar," Ari berbagi dengan BBC.
"Hanya perempuan, jadi kami nyaman berbagi segalanya, telanjang, berenang di laut dan menangkap kerang bersama," tambah Ari.
Setelah itu, para wanita akan membawa kerang, tiram, dan juga remis ke pasar untuk dijual.
Sayangnya, beberapa waktu lalu, hutan keramat dengan perempuan ini mendapat masalah namun bukan dari laki-laki.
Baca juga: Nikita Mirzani Bakal Kena Masalah, Usai Singgung Juragan99, Keluarga Pengusaha Ini Tak Terima
Baca juga: Pantesan Dijuluki Hot Mom, Intip Pose Berani BCL yang Asyik Selonjoran Sambil Berbikini
Masalah ini berasal dari sampah yang dibuang dari kota-kota terdekat.
Origenes Meraudje yang merupakan pejabat setempat pun mengatakan hal serupa pada BBC.
"Kami melihat lebih banyak sampah plastik daripada kerang di sini dan sangat sedih karenanya," katanya.
"Dulu, kami hanya membutuhkan setengah hari untuk mengisi satu perahu dengan kerang," imbuhnya.
"Tapi sekarang, semuanya berbeda. Kami menghabiskan waktu seharian dan kami masih belum bisa mengisi setengah dari perahu," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di suar.grid.id