Waspada Banyak Buaya Bermunculan di Perairan Babel, Dari Serang Ketua DPRD Bangka Hingga Penambang

Masyarakat yang beraktivitas di kolong, sungai maupun di laut di wilayah Bangka Bellitung harus lebih berhati-hati.

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Darwinsyah/BangkaPos
Ilustrasi Buaya 

Selain trauma secara mental, kejadian tersebut juga memberikan luka goresan pada pada kaki sebelah kirinya, tepatnya pada bagian betis.

Setelah itu, barulah ada tim medis dari Puskesmas setempat untuk memberikan pertolongan pertama dan langsung diarahkan ke RSUD Depati Bahrin

Masuk kolam ikan

Maraknya kemunculan buaya juga terjadi di Pulau Belitung. Baru-baru ini petugas Damkar BPBD Kabupaten Belitung mengevakuasi seekor buaya berukuran sekitar dua meter pada Kamis (3/2/2022) dini hari.

Buaya yang diduga berasal dari Sungai Pilang itu masuk ke kolam ikam milik warga di Jalan Pilang, RT 15, RW 03, Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Berkat kerja sama dan penanganan yang tepat, buaya tersebut berhasil dievakuasi petugas.

"Sewaktu kami tiba di lokasi, posisi buaya ada di darat. Alhamdulillah tidak ada kendala karena ukurannya masih kecil dan tidak melawan juga," ujar Danru II Damkar BPBD Kabupaten Belitung Riko Pribadi kepada posbelitung.co.

Ia mengatakan awalnya petugas mendapat telpon dari Mulkan yang mengabarkan seekor buaya masuk ke pemukiman warga di Desa Dukong sekitar pukul 01.30 WIB.

Petugas Damkar BPBD Kabupaten Belitung mengevakuasi seekor buaya berukuran dua meter pada Kamis (3/1/2022) dini hari.
Petugas Damkar BPBD Kabupaten Belitung mengevakuasi seekor buaya berukuran dua meter pada Kamis (3/1/2022) dini hari. (Istimewa/dok Damkar BPBD Belitung)

Kemudian, rombongan Regu II langsung meluncur dengan perlengkapan lengkap dan buaya berhasil ditangkap.

Menurut Riko, evakuasi buaya masuk pemukiman baru pertama kali terjadi.

"Evakuas buaya ini baru pertama kali, biasanya ular. Mungkin karena dekat dengan aliran sungai juga," katanya.

Usai dievakuasi, buaya dua meter kembali dilepaskan ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga.

Sebab, pihak UPT Museum tidak memiliki kandang untuk menampung buaya tersebut.

Riko mengimbau kepada masyarakat yang mengalami kejadian serupa agar segera menghubungi tenaga profesional.

"Jangan melakukan sendirian karena ini sangat berbahaya," imbau Riko.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved