Militer dan Kepolisian

Viral 'Ghost of Kyiv' Rontokan Pesawat Rusia Pakai MiG-29, Ini Keunggulan Pesawat Tua Rival F-18 AS

Mengenai pesawat tempur yang digunakan "Sang Hantu", MiG-29 adalah pesawat tempur yang dibuat oleh biro desain Mikoyan-Gurovich (MiG) Rusia

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
KCNA via Sosok.ID
MiG-29 

Tetapi, pada tahun 1971 penelitian Soviet menunjukkan adanya kebutuhan untuk difersifikasi jenis penempur.

Program PFI akhirnya ditopang dengan program LPFI (Perspektivnyy Lyogkiy Frontovoy Istrebitel, atau "Penempur Ringan Taktis Lanjut"); PFI dan LPFI Soviet ternyata membuat suatu keputusan yang paralel dengan keputusan AU AS yang membuat program "Penempur Ringan" yaitu F-16 dan YF-17.

Penempur PFI lalu diberi ke Sukhoi, dan menghasilkan Sukhoi Su-27, sedangkan penempur ringan dilempar ke Mikoyan.

Baca juga: Disengat Stinger, Dua Heli Serang Kamov Ka-52 Rusia Dikabarkan Jatuh di Ukraina, Ini Kesangarannya

Pengerjaan rancangan spesifik yang menghasilkan Product 9, dinamai MiG-29A, dimulai pada tahun 1974, penerbangan perdana purwarupa dilakukan pada 6 Oktober 1977.

Pesawat pra-produksi jenis ini pertama kali ditemukan oleh satelit pengintai Amerika Serikat November tahun tersebut; dijuluki Ram-L karena terlihat di pusat pengujian penerbangan Zhukovsky di dekat kota Ramenskoye.

Spekulasi awal pengamat Barat bahwa Ram-L amatlah mirip penampakan nya dengan YF-17 tetapi digerakkan oleh turbojet Tumansky R-25 afterburner.

Menghiraukan keterlambatan penyelesaian dalam program tersebut setelah kehilangan dua purwarupa dalam kecelakaan yang melibatkan gangguan mesin (purwarupa ke tiga pada 15 Juni 1978 dan purwarupa kelima pada 31 Oktober 1980), versi produksi MiG-29B memasuki masa bakti pada periode Agustus 1983 di pangkalan udara Kubinka.

Pengujian asimilasi operasi diselesaikan pada tahun 1984, dan pengiriman dilakukan pada tahun yang sama ke Angkatan Udara Uni Soviet.

Beban kerja yang dipecah antara LPFI dan PFI terlihat lebih jelas ketika MiG-29 ditunjuk ulang menjadi gugus tugas garis depan bersama Angkatan Udara Soviet (Russian: Voenno-Vozdushnye Sily [VVS]) pada medio 1980an.

Sedangkan Su-27 yang lebih berat dan jarak tempuh lebih jauh di tugaskan untuk menyapu bersih aset udara bernilai tinggi milik NATO, MiG-29 yang lebih kecil ditugaskan untuk menggantikan tugas MiG-23 dalam penerbangan garis depan.

MiG-29 diposisikan cukup dekat dengan garis depan, ditugaskan untuk memberi payung udara terhadap pergerakan pasukan mekanis Angkatan Darat Soviet.

Roda pendarat yang diperkuat dan intake udara yang diproteksi dari sampah landasan membuat MiG-29 bisa beroperasi dari landasan yang rusak atau tidak diperisapkan dengan baik, hal direncanakan oleh para ahli perang Soviet dalam situasi penyerbuan kilat lapis baja.

Mig-29 juga ditugaskan untuk tugas pengawalan serangan udara dan pengiriman udara, melindungi pesawat penggempur permukaan dari penempur NATO seperti F-15 dan F-16.

Penerbangan frontal MiG-29 menjamin pasukan darat Soviet melaju dengan mulus dibawah payung udara yang aman, penempur maju bersama pasukan darat dalam penyerbuan.

Di dunia Barat, penempur baru ini diberi nama panggilan NATO "Fulcrum-A" karena MiG-29A, yang seharusnya diberi nama ini, tidak diketahui oleh dunia Barat selama masa itu.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved