Kementerian Pertahanan Rusia Lumpuh Usai Diserang 'Siluman' Ini, Ketika Militer Sibuk Gempur Ukraina
Dalam serangan ini, posisi militer Ukraina disebut-sebut jauh lebih lemah dibandingkan dengan Rusia.
BANGKAPOS.COM -- Rusia berperang menginvansi Ukraina dan membuat kehebohan dunia.
Secara hitung-hitungan di atas kertas, kemampuan militer Rusia jauh di atas Ukraina.
Namun, Pemerintah Ukraina tak mau menyerah dan terus melakukan perlawanan.
Tetapi di lain sisi, ada kelompok peretas Anonymous mengklaim telah berhasil menghapus situs web Kementerian Pertahanan Rusia.
Kelompok peretas Anonymous mengumumkan di halaman Facebooknya pada 25 Februari.
Kelompok itu telah berhasil menghapus situs web Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan ini bak siluman yang tak terlihat tapi mengganggu.
Saat ini, pengguna internet yang mengakses situs Kementerian Pertahanan Rusia hanya akan melihat halaman web kosong dan berwarna putih.
Sebelumnya, pada sore hari yang sama, akun jejaring sosial perwakilan kelompok peretas ini mengumumkan.
Mereka "Secara resmi memasuki perang dunia maya melawan pemerintah Rusia" dan mengganggu serangkaian situs web sebagai tanggapan atas serangan Rusia terhadap pemerintah Ukraina.
Baca juga: Pejabat Rusia Keluarkan Ancaman untuk Barat, Perang Nuklir Kemungkinan Terjadi?
Sekitar 30 menit kemudian, Anonymous mengumumkan mereka telah berhasil menghapus situs resmi stasiun televisi Rusia RT.
Ketika pengguna mengunjungi halaman RT, layar akan menampilkan kata-kata "situs ini tidak dapat diakses".
Fakta kelompok peretas Anonymous telah mengumumkan mereka sedang melancarkan perang siber dengan Rusia.
Negara itu mungkin akan menjadi sasaran serangan sistematis dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Enggan Menyerah Meski Digempur Rusia, Rupanya Ini Rahasia Ukraina Bisa Bikin Rusia Kebakaran Jenggot
Sebelum meluncurkan serangan skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, pemerintah dan bank negara itu menjadi sasaran serangan siber skala besar, yang diyakini dilakukan oleh Rusia.
