Eks Menteri Ignasius Jonan Sosok Paling Menentang Proyek Whoosh Kini Dipanggil Prabowo, Bahas Apa?

Baru-baru ini Ignasius Jonan dipanggil Presiden Prabowo ke istana negara, ia memenuhi undangan tersebut

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
DIPANGGIL PRABOWO - Direktur Utama (Dirut) KAI 2009-2014, Ignasius Jonan dipanggil ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Iganisius Jonan, sosok yang paling menentang proyek ambisius Jokowi soal Whoosh.
  • Baru-baru ini ia dipanggil Presiden Prabowo ke istana negara. 
  • Jonan tidak ingin dimintai keterangan mengenai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

 

BANGKAPOS.COM -- Inilah Iganisius Jonan, sosok yang paling menentang proyek ambisius Jokowi soal Whoosh.

Baru-baru ini ia dipanggil Presiden Prabowo ke istana negara. 

Menteri era Jokowi itu memenuhi undangannya mengobrol. 

Baca juga: Mail Kaget Terima Kabar Teman Masa Kecilnya Meninggal Dunia di Perahu saat Mencari Cumi

Namun, ia menyampaikan fokus obrolan, mengingat tidak ada materi yang disiapkan. 

Tak cuma itu, Jonan tidak ingin dimintai keterangan mengenai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Apakah dirinya dipanggil karena persoalan Whoosh?

Rekam Jejak Ignasius Jonan

Mengutip Tribun Timur, Dr. (H.C.) Ignasius Jonan, S.E., M.A., lahir di Singapura pada 21 Juni 1963.

Ignasius Jonan mengenyam pendidikan menengah atas di Surabaya, Jawa Timur.

Selepas itu, ia menempuh pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan S-1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Airlangga.

Jonan berhasil lulus dan meraih gelar sarjana pada tahun 1986.

Setelah meraih gelar S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 di Fletcher School, Tufts University, Amerika Serikat (AS).

Menjadi Dirut PT KAI

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kala itu, Sofyan Djalil, mengangkat Ignasius Jonan sebagai Dirut PT KAI pada tahun 2009.

Dilansir TribunnewsWiki.com, sebenarnya, sebelum ini Jonan tak memiliki rekam jejak berkarier di bisnis transportasi, terutama kereta api.

Meski begitu, ternyata dirinya mampu membawa keuntungan kepada PT KAI.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved