Rusia Blokir Akses Facebook dan Twitter Karena Merasa Didiskriminasi dan Langgar Hak Kebebasan

Rusia menuduh Facebook telah mendiskriminasi media Rusia yang pro-Kremlin sejak Oktober 2020 dengan membatasi akun mereka di platform tersebut

Alexey DRUZHININ / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang produksi vaksin penyakit virus korona melalui tautan video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 22 Maret 2021. 

Meta mengatakan mereka memblokir RT dan Sputnik di Inggris lantaran mengikuti permintaan dari sekretaris budaya, Nadine Dorries, dalam surat sehari sebelumnya ke TikTok, Twitter, dan Meta.

Meta telah memblokir organisasi berita di seluruh UE.

“Awal minggu ini, kami mengumumkan bahwa kami akan membatasi akses ke RT dan Sputnik di seluruh UE. Konsisten dengan tindakan itu, dan setelah permintaan dari pemerintah Inggris, kami juga akan membatasi akses ke RT dan Sputnik di Inggris saat ini,” kata juru bicara Meta.

Meta juga mengumumkan mereka telah menghapus jaringan disinformasi yang menargetkan orang-orang di Ukraina, yang terdiri dari sekitar 40 akun, halaman, dan grup di Facebook dan Instagram.

“Mereka dioperasikan dari Rusia dan Ukraina dan menargetkan orang-orang di Ukraina di berbagai platform media sosial dan melalui situs web mereka sendiri. Kami menghentikan operasi ini, memblokir domain mereka agar tidak dibagikan di platform kami, dan berbagi informasi dengan platform teknologi, peneliti, dan pemerintah lainnya,” kata mereka.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved