Minyak Goreng Langka, Anggota DPR: Gimana Mau Buying, Minyak Gorengnya Nggak Ada, Apalagi Panic

Belakangan, aksi masyarakat antre beli minyak goreng berlebihan alias panic buying malah dituding jadi pemicu kelangkaan barang kebutuhan pokok itu.

Editor: fitriadi
Bangkapos.com/Yuranda
Tim Polres Bangka Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan meninjau kelangkaan minyak goreng di Kecamatan Toboali, Kamis (10/3/2022) 

Mulai dari kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO), hingga kebijakan minyak satu harga.

"Kebijakan DMO dan DPO telat. Masyarakat kadung tidak percaya. Panic buying terjadi di mana-mana. Begitu ada barang di pasar, langsung diserbu," ungkap Nusron Wahid dikutip dari KOMPAS TV, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: SIAP-SIAP Isi Rekening PNS Berlimpah! Setelah TPP Cair Langsung 3 Bulan, Akan Masuk Transferan THR

Saat ini setelah adanya kebijakan DPO dan DMO agar stok minyak goreng tersedia, Nusron menilai masyarakat sudah terlanjur tidak percaya. Maka terjadilah fenomena panic buying.

Ketakutan warga terjadinya lagi kelangkaan minyak goreng berharga murah membuat mereka langsung memborong banyak minyak goreng saat tersedia.

"Terjadi traumatik. Takut besok barangnya tidak ada lagi. Makanya diborong," kata Nusron. (Kompas.com/Elza Astari Retaduari)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved